"Asrama haji sementara dinonaktifkan, bukan ditutup," kata Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad di Batam, Rabu.
Kebijakan itu diambil setelah berkoordinasi dengan Dirut RSUD Embung Fatimah, para camat dan kepala puskesmas mengenai kondisi terkini di masing-masing wilayah kerja.
Baca juga: Isolasi terpadu di asrama haji Kota Batam dikaji untuk ditutup
Berdasarkan koordinasi itu, disimpulkan bahwa isolasi terpadu untuk sementara tidak dibutuhkan lagi. Karena saat ini hanya tujuh orang yang masih aktif COVID-19, di kebanyakan di antaranya warga tanpa gejala yang menjalankan isolasi mandiri di kediamannya.
"Menurut pandangan kami, tidak persoalan kalau mereka (yang masih aktif COVID-19) menjalani isolasi mandiri mandiri, dan belum diperlukan isolasi terpadu," kata dia.
Meski begitu, asrama haji tetap dipersiapkan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan sebagai lokasi isolasi terpadu lagi.
Pemkot Batam, kata dia, tetap mewaspadai terjadinya gelombang ketiga COVID-19, karenanya isolasi terpadu Asrama Haji Batam belum ditutup.
"Karena kebijakan oleh negara yang disampaikan Presiden Joko Widodo agar kita jangan terlena dengan kondisi sekarang," kata Wakil Wali Kota
Ia menyampaikan, internasional menganggap Indonesia sebagai negara paling berhasil penanganan COVID-10 dan paling baik pelaksanaan vaksinasi. Apalagi bila dibandingkan dengan negara tetangga, yang masih berhadapan dengan amukan COVID-19.
Namun, untuk mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga dan keempat, ia mengingatkan seluruh masyarakat harus memagar diri dengan menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Hotel Grand Cempaka jadi lokasi Isoter atlet DKI dari PON
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021