Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Gufron Mukti saat dikonfirmasi di Unesa, Rabu mengatakan, saat ini sudah memasuki era big data sehingga diperlukan inovasi-inovasi.
"Salah satu contohnya di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Surabaya di mana satu ruangan dulunya ada 200 sampai dengan 800 orang yang datang untuk dilayani setiap hari. Namun, dengan teknologi seperti penerapan mobile JKN, aplikasi Pandawa, kini di ruangan itu per hari hanya belasan orang saja yang dilayani," katanya usai menyaksikan penandatanganan kerja sama antara BPJS Kesehatan Kanwil Jatim dengan Unesa di Lapangan Tenis Unesa.
Ia mengatakan, dengan kerja sama tersebut big data yang dimiliki oleh BPJS Kesehatan oleh teman dari Unesa bisa dilakukan analisa, terlebih BPJS Kesehatan saat ini juga mempunyai jurnal yang juga dapat dimanfaatkan.
"Diharapkan nantinya ada penelitian analisis big data, menyusul dalam sehari di BPJS Kesehatan ada sekitar 800 ribu data transaksi yang dilakukan, termasuk nantinya juga kembangkan artificial intelegent," ujarnya.
Ia mengatakan, bangsa yang sehat negara kuat dan untuk sumber daya yang maju diperlukan syarat sehat, karena kesehatan bukan segalanya, tetapi segalanya tanpa kesehatan tidak ada artinya.
"Tidak hanya dengan Unesa kami juga akan menjajaki kerja sama dengan universitas lainnya seperti UI, Unair dan juga Brawijaya supaya universal health coverage bisa diwujudkan," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Pamekasan gandeng Unesa tingkatkan SDM guru
Baca juga: Hasil riset Guru Besar Unesa terbukti tingkatkan imunitas tubuh
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unesa Nurhasan mengatakan bentuk riil kerja sama itu adalah penelitian perguruan tinggi.
"Ini akan membuat mahasiswa lebih fleksibel untuk bekerja di luar kampus sesuai dengan apa yang dicita-citakan pak menteri tentang merdeka belajar," ujarnya.
Ia mengatakan, Unesa memiliki keunggulan dalam bidang oleh raga dengan demikian bisa membantu orang untuk tetap sehat.
"Karena bagaimana bisa menciptakan SDM yang tangguh kalau tidak sehat," ujarnya.
Ia menambahkan, mahasiswa Unesa saat ini sekitar 32 ribu dan itu yang didorong supaya mereka seluruhnya menjadi peserta BPJS Kesehatan.
"Karena dengan adanya jaminan kesehatan, maka perkuliahan akan maksimal karena adanya jaminan dari BPJS Kesehatan," katanya.
Sebelum penandatanganan tersebut dilakukan, Rektor Unesa Nurhasan dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Gufron Mukti sempat melakukan tanding bersama tenis lapangan.
Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan tegaskan pelayanan JKN untuk keadilan sosial
Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan ajak masyarakat konsisten jalani pola hidup sehat
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021