"Masuki musim hujan diawal November, Desember 2021, Januari dan Februari 2022. Prediksi kita tahu ini kita mengalami fenomena La Nina lagi," jelas Kepala BMKG stasiun Meteorologi Palu, Nur Alim, Kamis.
Kata Nur Alim, hal itu akan berdampak dengan tingkat curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya. Fenomena La Nina ini diprediksi terjadi pada akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022.
"Curah hujan lebih tinggi daripada biasanya. Peningkatannya bisa sampai 10 sampai 15 persen." tuturnya.
Nur Alim mengatakan, fenomena La Nina adalah fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin atau mengalami peningkatan curah hujan yang tinggi.
Menurutnya, kewaspadaan perlu ditingkatkan terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin puting beliung, angin kencang, dan longsor yang disebabkan oleh masuknya musim penghujan di Sulteng dan fenomena La Nina itu.
"Kami harus tetap waspada, khususnya warga yang bermukim di lereng gunung dan bantaran sungai," terangnya.
Wilayah Sulawesi Tengah sendiri pernah dilanda fenomena La Nina diakhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021.
Sementara dalam tiga hari ke depan hampir seluruh daerah di Sulteng masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. BMKG memprediksi hujan tersebut biasa akan turun di waktu siang hingga malam hari.
Beberapa daerah yang berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat tersebut yakni, Kabupaten Sigi, Parigi Moutong, Poso, Banggai, Morowali utara, Morowali dan Toli toli.
"Ia biasa itu turunnya hujan siang dan malam sampai dini hari," tuturnya.
"Sedang atau lebatnya hujan ini biasanya juga tergantung dari topografi wilayahnya," tambahnya.
Baca juga: BMKG ingatkan warga Sulteng waspadai longsor jalur pegunungan
Baca juga: Dampak cuaca, Seluruh wilayah di Sulteng berstatus waspada bencana
Baca juga: BMKG sebut Sulteng masih berpotensi hujan lebat dalam 20 hari ke depan
Pewarta: Kristina Natalia
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021