• Beranda
  • Berita
  • Pakar: Sosialisasi potensi peningkatan curah hujan harus digencarkan

Pakar: Sosialisasi potensi peningkatan curah hujan harus digencarkan

28 Oktober 2021 21:25 WIB
Pakar: Sosialisasi potensi peningkatan curah hujan harus digencarkan
Pakar Hidrologi dan Sumber Daya Air Universitas Jenderal Soedirman Yanto, Ph.D. ANTARA/Wuryanti Puspitasari.

adanya potensi peningkatan curah hujan akibat La Nina harus disosialisasikan secara intensif ke seluruh masyarakat

Pakar Hidrologi dan Sumber Daya Air Universitas Jenderal Soedirman Yanto, Ph.D mengatakan sosialisasi mengenai potensi peningkatan curah hujan akibat La Nina harus digencarkan guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.

"Peringatan BMKG tentang adanya potensi peningkatan curah hujan akibat La Nina harus disosialisasikan secara intensif ke seluruh masyarakat," kata Yanto di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.

Baca juga: BPBD Garut sebut banjir di Pameungpeuk akibat luapan sungai

Dia mengatakan dengan adanya sosialisasi yang masif diharapkan akan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait peningkatan potensi bencana hidrometeorologi akibat curah hujan yang tinggi.

"Hal itu dapat mendukung upaya pengurangan risiko atau mitigasi bencana hidrometeorologi menyusul peningkatan intensitas hujan," katanya.

Baca juga: BNPB: Satu orang meninggal akibat banjir di Sekadau Kalbar

Dia juga menambahkan bahwa dampak dari fenomena La Nina adalah meningkatnya curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia.

"Bila sebelumnya curah hujan yang turun di Indonesia berfluktuasi dari waktu ke waktu maka fenomena perubahan iklim telah meningkatkan intensitas dan besaran hujan ekstrem yaitu hujan dengan laju yang tinggi dan durasi yang lama," katanya.

Baca juga: Banjir melanda sejumlah wilayah Banyumas dan Cilacap

Peningkatan potensi hujan ekstrem tersebut, kata dia, dapat berakibat pada meningkatnya kejadian bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin kencang.

"Sayangnya, hujan ekstrem tersebut tidak tersebar secara merata sehingga sulit untuk memperkirakan daerah mana yang paling berpotensi mengalami bencana
hidrometeorologi," katanya.

Baca juga: Polres Sanggau evakuasi warga terdampak banjir luapan Sungai Sekayam

Dia mencontohkan, wilayah yang sebelumnya tidak mengalami banjir, bisa saja pada periode ini mengalami banjir karena variasi sebaran hujan ekstrem ini.

"Oleh karena itu, penduduk yang tinggal di daerah rawan bencana seperti di perbukitan atau di bantaran sungai, harus bersiap dengan kemungkinan bencana, kesiapsiagaan dan langkah mitigasi sangat diperlukan," katanya.

Baca juga: Pakar ingatkan pemetaan lokasi rawan banjir perlu diintensifkan

Sementara itu seperti diwartakan sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan bahwa terdapat potensi peningkatan curah hujan akibat La Nina.

Dwikorita mengatakan bahwa sebagaimana yang terjadi pada akhir tahun lalu, fenomena La Nina dapat menyebabkan peningkatan curah hujan yang bisa memicu terjadinya bencana hidrometerologi di wilayah Indonesia.

Baca juga: BMKG sampaikan peringatan potensi banjir di DKI Jakarta

 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021