Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama menyatakan penguatan sinergitas global dalam penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (JPH) menjadi salah satu kunci dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia pada 2024.Keadaan ini telah menjadikan halal sebagai kesadaran global
"Sinergitas global antara Indonesia dengan seluruh elemen pemangku kepentingan halal dunia harus kita perkuat,” ujar Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham dalam The 3rd International Halal Dialogue (IHD) 2021 yang diikuti dari Jakarta, Jumat.
Aqil mengatakan halal telah mewujud dalam banyak ekosistem dan menjadi salah satu perhatian dunia karena memiliki pangsa pasar yang besar dan nilai yang menjanjikan.
Produk halal yang terdiri atas barang dan jasa seperti makanan, minuman, produk farmasi, kosmetik, berbagai macam barang gunaan, hingga pariwisata dan energi terbarukan, telah menjadi komoditas yang diminati baik oleh produsen maupun konsumen secara global.
Minat dan kebutuhan akan produk halal telah tumbuh secara lintas teritorial, lintas batas geografis, dan demografis, terlepas dari latar belakang agama, pendidikan, suku, budaya, dan bahasa.
"Keadaan ini telah menjadikan halal sebagai kesadaran global dan bagian dari tren halal yang mondial (mendunia),” kata dia.
Baca juga: BPJPH: Produk halal berpotensi tingkatkan kinerja perdagangan
Baca juga: BPJPH targetkan 15 ribu UMK daftar sertifikasi halal pada tahun ini
Menurut Aqil, salah satu kontributor terbesar dari meningkatnya permintaan produk halal global saat ini berasal dari generasi Z. Di Indonesia, sekitar 75 persen dari total penduduk 270 juta orang memiliki akses sosial media, dan hampir 80 persen dari jumlah tersebut adalah generasi Z. Generasi tersebut merupakan generasi revolusi industri 4.0 terbesar dan paling sering menggunakan media sosial.
"Oleh karena itu, pada perkembangannya saat ini produk halal juga harus dikelola dan terhubung dengan platform digital atau digital halal database," kata Aqil.
Penggunaan digital signature hingga QR code dan barcode dalam sertifikat halal, akan mempermudah konsumen melakukan akses, memberikan informasi terkait status sertifikat halal, bahan baku, hingga lembaga sertifikasi.
Teknologi digital juga akan banyak membantu produsen dan konsumen produk halal terkait akses daftar lengkap produk ritel dan industri yang menyediakan produk halal, dan hal lain terkait produk halal.
"Ini merupakan peluang sekaligus tantangan yang harus dijawab dengan upaya nyata, salah satunya melalui penguatan sinergi global dalam pengembangan produk halal,” kata dia.
Dalam penyelenggaraan IHD 2021 yang tema "Mewujudkan Pentingnya Standar Halal Global”, diikuti sejumlah lembaga halal dari berbagai negara, asosiasi, kedutaan, peneliti, pelaku usaha, dan juga pemangku kepentingan halal di Indonesia.
Kegiatan tahunan ini, menjadi rangkaian 8th Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021 yang diselenggarakan Bank Indonesia.
Baca juga: BPJPH dan Shipper Indonesia percepat sertifikasi Halal pelaku UMKM
Baca juga: BPJPH: Semua produk yang diedarkan wajib bersertifikat halal
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021