Fransiskus menyerukan "pembaruan tanggung jawab bersama untuk dunia kita" guna memacu aksi nyata dalam KTT Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang perubahan iklim yang akan dilaksanakan di Glasgow, Skotlandia pada 31 Oktober-12 November 2021.
"Para pengambil keputusan politik yang akan bertemu di COP26 di Glasgow dipanggil untuk memberikan tanggapan yang efektif terhadap krisis ekologi saat ini dan dengan cara ini menawarkan harapan nyata bagi generasi mendatang," kata Paus Fransiskus di Radio BBC.
"Sangat penting bahwa kita masing-masing berkomitmen pada perubahan arah yang mendesak ini," ujar dia, menambahkan.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan bahwa KTT itu luar biasa penting, tetapi hasilnya tidak pasti karena pembicaraan akan sulit.
Baca juga: Inggris dorong aksi iklim global yang ambisius dalam presidensi COP26
Paus Fransiskus mengatakan KTT itu akan sulit, tetapi juga merupakan peluang.
"Krisis ini mendesak kita untuk mengambil keputusan, keputusan radikal yang tidak selalu mudah. Pada saat yang sama, saat-saat sulit seperti ini juga menghadirkan peluang, peluang yang tidak boleh kita sia-siakan," kata dia.
Vatikan mengirim delegasi ke COP26, tetapi pemimpin Gereja Katolik berusia 84 tahun itu tidak akan hadir setelah menjalani operasi awal tahun ini.
Paus Fransiskus memperingatkan bahaya dari kebijakan isolasi dan proteksionisme dalam menghadapi krisis iklim.
“Kita dapat menghadapi krisis ini dengan mundur ke isolasi, proteksionisme, dan eksploitasi. Atau kita dapat melihat di dalamnya peluang nyata untuk perubahan, momen pertobatan yang sejati, dan bukan hanya dalam arti spiritual,” kata dia.
"Pendekatan terakhir ini saja dapat membimbing kita menuju cakrawala yang lebih cerah."
Sumber: Reuters
Baca juga: India enggan tetapkan target netral karbon
Baca juga: Indonesia akan mempertegas komitmen kurangi emisi di konferensi iklim
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021