Pernyataan dari kementerian luar negeri China pada Jumat juga menyebutkan bahwa Xi Jinping akan menyampaikan pidato pada KTT itu.
Xi belum pernah meninggalkan China sejak awal 2020 ketika pandemi COVID-19 menjadi masalah yang kian serius.
Sejumlah pemimpin G20, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, tak akan menghadiri acara tersebut secara langsung. Italia, sebagai tuan rumah, berharap agar KTT dapat mempertemukan para pemimpin negara anggota secara langsung.
Presiden Amerika Serikat telah mengkonfirmasi kehadirannya di KTT itu.
Baca juga: Presiden China tidak akan hadiri COP26 secara fisik
Kelompok G20, yang negara-negara anggotanya menyumbang 80 persen terhadap emisi karbon, dianggap sebagai batu loncatan penting sebelum KTT iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP26) di Skotlandia yang dimulai pada Minggu.
Xi juga diperkirakan tak akan menghadiri COP 26 secara langsung, yang dapat mengindikasikan bahwa produsen CO2 terbesar di dunia itu, telah memutuskan tak ada lagi konsesi yang dapat ditawarkan pada COP26 setelah tiga janji besar yang mereka buat sejak tahun lalu, kata para pengamat iklim.
G20 juga ingin mendorong negara-negara maju untuk mengeluarkan hingga 100 miliar dolar AS per tahun untuk membantu negara-negara yang lebih miskin beradaptasi terhadap perubahan iklim.
Menurut kesepakatan yang dicapai pada 2009, tujuan tersebut seharusnya dicapai pada 2020, namun hingga hari ini hal itu belum terealisasikan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Presiden China akan ikuti KTT perubahan iklim atas undangan Biden
Baca juga: China, AS sepakat atasi krisis iklim
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021