di Indonesia tingkat kasus baru kanker payudara mendekati 68.000 dengan tingkat kematian lebih dari 22 ribu jiwa karena 70 persen pasien datang dalam keadaan stadium lanjut.
Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar mengatakan dengan mengenali kanker dan juga terapi yang tepat memudahkan penyintas dalam menghadapi penyakit yang mayoritas diderita kaum perempuan tersebut.
Dengan mengenali apa dan bagaimana kanker payudara serta terapi apa saja yang harus dijalani akan memudahkan pasien dan keluarganya dalam menghadapi penyakit yang mayoritas menimpa kaum perempuan, ujar Linda dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.
Penyakit kanker, lanjut dia, merupakan salah satu penyebab kematian yang tinggi di dunia dan di Indonesia. Berdasarkan Globocan 2020, yang mana kejadian baru kanker payudara di dunia meningkat menjadi 19,2 juta dengan tingkat kematian 9,9 juta.
Sementara kasus kanker payudara di seluruh dunia menempati urutan pertama kejadian kanker dengan sekitar 2,3 juta kasus baru dan 680.000 kematian. Di kawasan Asia Tenggara, terdapat 159.000 kasus baru kanker payudara dengan tingkat kematian sebanyak hampir 59.000 jiwa.
Sementara di Indonesia sendiri, tingkat kasus baru kanker payudara mendekati 68.000 dengan tingkat kematian lebih dari 22 ribu jiwa karena 70 persen pasien datang dalam keadaan stadium lanjut.
“Kejadian ini bisa terjadi karena berbagai hal apakah karena keterlambatan berobat dari sisi pasien atau keterlambatan dari penyedia layanan misalnya dari sisi tenaga medis, sarana dan prasarana,” tambah Linda.
Baca juga: Kendalikan stres bisa bantu cegah kanker payudara
Baca juga: Kenali kanker payudara tripel negatif yang menyasar wanita muda
Diharapkan dengan mengetahui dan melakukan secara rutin skrining dalam bentuk Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) dan Pemeriksaan Payudara Klinis (Sadanis) akan membantu untuk mencegah terjadinya kanker payudara stadium lanjut.
“Kami berharap melalui organisasi BKOW menjadi kepanjangan tangan untuk meneruskan informasi tentang pentingnya skrining dan deteksi dini kanker payudara kepada masyarakat luas khususnya kaum perempuan,” harap Linda.
Ketua Umum BKOW Provinsi Sumatera Barat, dr Fitria Amalia Audy, mengatakan untuk mengoptimalkan upaya pencegahan dan pengendalian kanker payudara di Sumatera Barat perlu adanya upaya masif yang dilakukan oleh semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat dan organisasi masyarakat seperti BKOW dan GOW.
“BKOW dan GOW perlu mengkampanyekan pentingnya kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker payudara dan mengajak semua pihak untuk menjalankan perannya masing-masing dalam mengurangi beban akibat penyakit kanker payudara,” kata Fitria.
Sedangkan sub tema peringatan kanker sedunia tahun 2021 adalah ‘Together, all our action matter “ bertujuan untuk mengingatkan, mendorong dan mengajak semua pihak terkait, melakukan kampanye perang melawan kanker, untuk mengurangi beban akibat kanker payudara, serta melakukan upaya pencegahan dan penanganan kanker payudara.
Pengendalian kanker payudara harus dilakukan secara terintegrasi dan menyeluruh melibatkan lintas program, lintas sektor, profesi, institusi, LSM, masyarakat dan swasta. Hampir 30 persen sampai 50 persen kanker dapat dicegah dengan hidup cek kesehatan, enyahkan asap rokok, rajin olahraga, diet sehat, istirahat yang cukup, dan kelola stress atau CERDIK.
Baca juga: Dokter ingatkan pentingnya skrining dan deteksi dini kanker payudara
Baca juga: Mengulas faktor risiko, gejala, dan pengobatan kanker payudara
Pewarta: Indriani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021