"Ini akan menjadi motivasi atlet, apalagi Jatim adalah barometer olahraga balap sepeda di Indonesia menjelang digelarnya SEA Games mendatang," ujar Ketua Pengprov ISSI Jatim Wahid Wahyudi di Surabaya, Minggu.
Potensi atlet Jatim, kata dia, mampu dikeluarkan total setelah hampir dua tahun tak ada perlombaan akibat pandemi COVID-19. Terlebih lagi di PON Papua XX di Papua, cabang olahraga balap sepeda tidak ikut dipertandingkan.
"Semuanya terobati dengan kejurnas ini," ucap Wahid Wahyudi, yang juga Kepala Dinas Pendidikan Jatim tersebut.
Baca juga: ISSI Jatim titip harapan ke Jenderal Listyo usai terpilih di Munaslub
Baca juga: ISSI Jatim kirim 16 pebalap Pra PON
Pada Kejurnas tahun ini, Jatim mengirimkan 56 kontingen, terdiri dari atlet pelatnas dan utusan kabupaten/kota yang memiliki peringkat terbaik hasil Kejurprov ISSI Jatim di Magetan beberapa waktu lalu.
Sementara itu, pada Kejurnas yang berlangsung di Garut dan Ciamis, Jawa Barat tersebut, Jatim tak terbendung dan dapat dipastikan sebagai peraih medali emas terbanyak. Hingga saat ini, Jatim telah mengoleksi 22 emas, 11 perak dan delapan perunggu.
Jawa Timur tinggal menunggu peresmian menjadi juara umum di Kejurnas Balap Sepeda 2021. Meski masih ada dua hari perlombaan, raihan medali Jatim dipastikan tidak akan terkejar oleh para pesaing.
Jawa Barat menempati posisi kedua dalam daftar perolehan medali mengoleksi enam emas, sembilan perak, dan 10 perunggu. Sedangkan Jawa Tengah di urutan ketiga dengan raihan lima emas, tujuh perak, serta 11 perunggu.
Di sisi lain, Sekretaris ISSI Jatim Surtiyono menegaskan ke depan akan terus melakukan proses pembinaan berjenjang, dengan menggelar kejuaraan di tingkat lokal, regional dan nasional.
"Termasuk peningkatan sumber daya manusia bagi pelatih maupun atlet melalui kejuaraan-kejuaraan nasional maupun internasional," kata dia.
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021