Gubernur Ansar Ahmad mendukung Republic Polytecnic of Singapore yang akan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan di Kepri.
Menurut dia, hal itu sejalan dengan visi Gubernur Ansar dan Wagub Marlin dalam upaya Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Sehat, dan Berdaya Saing dengan Berbasiskan Iman dan Takwa.
"Kami akan memanfaatkan program ini sebesar-besarnya. Untuk itu, akan mengidentifikasi lembaga pendidikan tinggi, pusat pelatihan, dan perusahaan industri untuk mengikuti pelatihan-pelatihan ini," kata Gubernur Ansar saat rapat bersama Manajemen Republic Polytechnic Singapore melalui video konferensi dari ruang kerjanya di Dompak, Senin (1/11).
Ansar menilai program ini sangat penting dalam rangka menguatkan kerja sama pelatihan teknik antara Pemprov Kepri dan Republic Polytecnic of Singapore.
"Pertemuan online ini bertujuan untuk merespons tawaran kerja sama dalam rangka kursus dan program pelatihan teknik, khususnya pegawai pemprov dan partisipan lain di Provinsi Kepri," ujar Ansar.
Melalui surat Gubernur tertanggal 15 Juli 2021, Pemprov Kepri secara resmi mengajukan proposal pelatihan kepada Direktur Kantor Relasi Internasional Republic Polytechnic Singapore mengenai pelatihan teknis.
Ia menyebutkan pelatihan tersebut berkaitan dengan area keahlian ekonomi digital, ilmu kelautan, manajemen pesisir, industri aero dinamis, penelitian lingkungan, pengembangan SDM, manajemen informasi data, tenaga kerja multi keahlian, dan capacity building.
Setelah komunikasi yang intensif dan produktif antara pihaknya dan Republic Polytecnic of Singapore, pelatihan pertama akan fokus pada peningkatan teknologi agrikultur dengan prinsip industri 4.0.
"Seperti yang disebutkan dalam surat balasan dari Republic Polytechnic Singapore bahwa Temasek Foundation ingin mengadakan program pelatihan, khususnya untuk pegawai pemprov, institusi pendidikan, dan pelaku industri di Kepri," katanya.
Sementara itu, Manajer Kantor Relasi Internasional Republic Polytecnic of Singapore Jason Tey menjelaskan bahwa tujuan akhir dari pelatihan ini dapat meningkatkan kapabilitas SDM budi daya pertanian dan kelautan serta dari sektor pendidikan dan pelaku industri.
Pelatihan ini, kata dia, akan dilaksanakan selama 18 bulan, mulai Juni 2022.
"Sebagian besar pendanaan akan ditanggung oleh Temasek Foundation," kata Jason.
Baca juga: Kerjasama Indonesia-Malaysia harus berdampak pada ekonomi Kepri
Baca juga: Pebisnis Kanada Jajaki Kerjasama di Kepri
Pewarta: Ogen
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021