Pabrik sepeda motor listrik siap beroperasi di Indonesia pada bulan November ini oleh PT Volta Indonesia Semesta, anak perusahaan patungan PT NFC Indonesia Tbk, MCAS Group dan SiCepat.Bulan November ini, kami akan meresmikan pabrik di kawasan industri Semarang. Kapasitas per pasang kita tahap awal ini 3 ribu unit per bulan. Secara bertahap kita akan tingkatkan 10 ribu
"Bulan November ini, kami akan meresmikan pabrik di kawasan industri Semarang. Kapasitas per pasang kita tahap awal ini 3 ribu unit per bulan. Secara bertahap kita akan tingkatkan 10 ribu," kata Direktur PT Volta Semesta Indonesia, Willty Awan di sela-sela acara Indonesia E-Vehicle Expo 2021 di Cihampelas Walk (Ciwalk) Mall Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Willty menuturkan pangsa pasar dan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia sangat luar biasa.
Hal tersebut, kata dia, dibuktikan data Kementerian Perhubungan yang mengeluarkan surat registrasi izin tipe untuk kendaraan listrik selama tahun 2020 sebanyak 5 ribu unit namun sampai Agustus meningkat hingga 7 ribu unit.
"Jadi 5 ribu itu sejak awal kendaraan listrik ada di Indonesia. Kenapa kita punya optimistis tinggi dalam pasar ini karena motor listrik kita dilengkapi dengan sistem ganti baterai," kata dia.
Menurut dia, motor listrik produksinya yang dilengkapi dengan sistem ganti baterai diprediksi akan menarik minat masyarakat untuk beralih dari sepeda motor bahan bakar minyak ke sepeda motor listrik.
"Karena mengapa motor listrik masih sulit diterima masyarakat Indonesia. Itu karena masalah baterai," kata dia.
Sistem tersebut ialah Battery Replacement System (SGB) atau sebuah inovasi penggerak yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan BBM.
Lebih lanjut ia mengatakan keikutsertaan dalam ajang Indonesia E-Vehicle Expo 2021 di Cihampelas Walk (Ciwalk) Mall Bandung, yang diadakan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan bentuk dukungan pihaknya kepada BSN, khususnya terkait standardisasi kendaraan listrik.
"Kita tahu bahwa masyarakat sangat awan tentang kendaraan listrik. Banyak kekhawatiran di masyarakat yang sebenarmya harus dijawab dengan sebuah standardisasi," kata dia.
Baca juga: Menteri ESDM ingin UKM terlibat dalam program sepeda motor listrik
Baca juga: Implementasi kendaraan listrik mampu turunkan impor BBM 373 juta barel
Baca juga: Ridwan Kamil intip produksi motor Gesits
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021