Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan hasil lelang sukuk ini memenuhi target Rp4 triliun.
Untuk seri SPNS03052022, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,68 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo 3 Mei 2022 ini mencapai Rp8,6 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 2,65 persen dan tertinggi 2,9 persen.
Untuk seri PBS031, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,65 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,95418 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2024 ini mencapai Rp8,92 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 3,95 persen dan tertinggi 4,09 persen.
Untuk seri PBS032, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,85 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,75992 persen.
Baca juga: Pemerintah buka penawaran sukuk tabungan ST008
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2026 ini mencapai Rp6,2 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 4,75 persen dan tertinggi 4,9 persen.
Untuk seri PBS029, jumlah dimenangkan mencapai Rp1,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,23 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini mencapai Rp14,39 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 6,23 persen dan tertinggi 6,58 persen.
Untuk seri PBS028, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,8 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo 15 Oktober 2046 ini mencapai Rp10,49 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,8 persen dan tertinggi 7,02 persen.
Dengan lelang tersebut, maka realisasi penerbitan sukuk negara periode Januari-November 2021 telah mencapai Rp224,19 triliun.
Baca juga: Pemerintah serap Rp5 triliun dari lelang sukuk
Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021