Andika meminta agar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) bersama National Paralympic Committee (NPC) Banten bersinergi dalam pengembangan olahraga bagi penyandang disabilitas di Provinsi Banten.
Andika mengatakan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, disebutkan pemerintah daerah dan/atau organisasi olahraga penyandang cacat yang ada dalam masyarakat berkewajiban membentuk pusat pembinaan dan pengembangan olahraga khusus penyandang disabilitas.
"Untuk itu, saya berharap ke depan NPC dan Dispora, baik tingkat Provinsi maupun kabupaten/kota, agar bersinergi untuk pengembangan sarana dan prasarana sesuai standar minimal program latihan," kata Andika di Serang, Selasa.
Baca juga: NPC Tangerang optimis para atlet raih prestasi di Peparnas Papua
Sistem perekrutan atlet juga, kata Andika, harus dilakukan berjenjang, baik melalui jalur seleksi terbuka yang boleh diikuti oleh siswa dengan standar minimal latihan atau jalur pemantaun khusus untuk klasifikasi tertentu yang memiliki peluang untuk menjadi juara.
Pendamping psikologi dan ketersediaan sarana transportasi ramah disabilitas, menurut Andika, juga perlu diperhatikan.
Andika pun mengucapkan terima kasih kepada NPC Provinsi Banten dan NPC Kabupaten/Kota yang telah membantu pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan pengelolaan, pembinaan dan pengembangan olahraga bagi penyandang disabilitas. Di mana hal itu dilakukan dalam rangka meningkatkan prestasi atlet dan keolahragaan daerah menuju prestasi nasional dan internasional.
Pemprov Banten beserta seluruh masyarakat Banten, kata Andika, juga mengapresiasi atlet paralimpik, pelatih dan pengurus cabang olahraga serta Kepala Daerah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten yang telah mendukung kemajuan paralimpik untuk mencapai prestasi dengan baik di tingkat nasional maupun internasional.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispora Provinsi Banten M Syaukani mengatakan kontingen Banten kali ini berjumlah 40 orang, yang terdiri dari 25 atlet, 10 pelatih dan asisten pelatih dan lima orang ofisial. Sedangkan cabang olahraga yang diikuti, antara lain angkat berat, boccia, catur, tenis lapangan dan tenis meja .
Baca juga: Peparnas Papua ubah paradigma terhadap penyandang disabilitas
Menurut Syaukani, kesiapan kontingen Banten dalam mematuhi protokol kesehatan, yakni seluruhnya telah disuntik vaksin COVID-19.
"Sementara untuk memenuhi protap keamanan, kontingen Banten juga didampingi oleh personel dari Polda Banten," ujar Syaukani.
NPC Banten menargetkan masuk peringkat sepuluh besar pada Peparnas 2021 di Papua.
Ketua Umum NPC Banten Yoyoh mengatakan pada Peparnas 2016 di Jawa Barat, kontingen Banten finis di peringkat 22. Namun, ia berharap pada Perpanas Papua, Banten bisa meraih prestasi yang lebih baik.
Lebih lanjut, Yoyoh mengungkapkan guna mewujudkan target tersebut, pihaknya berupaya menggelar latihan dengan maksimal dan melakukan seleksi dengan ketat terhadap atlet-atlet berprestasi binaannya.
Baca juga: Pemerintah dukung penuh Peparnas hadirkan media center ramah difabel
Baca juga: KSP puji sarana dan prasarana di arena pertandingan Peparnas Papua
Pewarta: Mulyana
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021