Bank Indonesia (BI) akan bekerja sama dengan berbagai kementerian menerapkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) guna mendukung program-program pemerintah.Misalnya di Kementerian Agama akan dilakukan digitalisasi QRIS, tepatnya di rumah-rumah ibadah seperti dengan Dewan Masjid Indonesia sudah ada perjanjian penerapan QRIS di enam ribu masjid. Demikian pula akan diterapkan di gereja, wihara, dan pura
"Misalnya di Kementerian Agama akan dilakukan digitalisasi QRIS, tepatnya di rumah-rumah ibadah seperti dengan Dewan Masjid Indonesia sudah ada perjanjian penerapan QRIS di enam ribu masjid. Demikian pula akan diterapkan di gereja, wihara, dan pura," ucap Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta dalam taklimat media di Jakarta, Rabu.
Ia menyebutkan per 3 November 2021 pengguna QRIS mencapai 12,111 juta merchant atau telah melewati target 12 juta pada tahun 2021.
Dari realisasi yang ada, sebanyak 94 persen pengguna QRIS adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan dari jumlah UMKM pengguna QRIS, sebanyak 88 persennya merupakan usaha mikro kecil.
Baca juga: BI: Jumlah pengguna QRIS capai 12 juta merchant
"Jadi kalau orang mengatakan digitalisasi itu punya masyarakat menengah ke atas, itu tidak terjadi di Indonesia," katanya.
Dengan demikian seluruh lapisan masyarakat mulai dari UMKM, pedagang kaki lima, hingga pusat perbelanjaan di Indonesia saat ini sudah menikmati digitalisasi.
Ke depan ia menegaskan pihaknya akan meningkatkan pengguna QRIS dari sisi permintaan, setelah dari sisi suplai atau merchant saat ini sudah cukup signifikan.
"Nantinya tiada hari tanpa menggunakan QRIS, artinya kami akan garap dari sisi permintaannya bagaimana orang menggunakan QRIS dan sudah terbiasa," kata Filianingsih.
Filianingsih menuturkan langkah tersebut dilakukan agar peningkatan merchant QRIS tidak sia-sia.
Baca juga: BI: Digitalisasi keuangan faktor penting akselerasi pemulihan ekonomi
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021