Kapal Perang Republik Indonesia atau KRI Tarakan-905 dari Satuan Kapal Bantu Komando Armada III dan pesawat udara patroli maritim TNI Angkatan Laut U-6212 melaksanakan latihan kesiapan dan kesiagaan personel alustista perairan Laut Aru, Arafuru.KRI Tarakan-905 dan pesawat udara CASA U-6212 merupakan dua alutsista bawah kendali operasi (BKO) Gugus Tempur Laut Komando Armada III.
Kepala Dinas Penerangan Komando Armada III, Kolonel Laut Abdul Kadir di Sorong, Kamis, mengatakan bahwa latihan tersebut dinamakan Air Joining Procedure (AJP).
Ia menjelaskan bahwa KRI Tarakan-905 dan pesawat udara CASA U-6212 merupakan dua alutsista bawah kendali operasi (BKO) Gugus Tempur Laut Komando Armada III.
Latihan AJP sejak sepekan lalu itu dalam rangka operasi Laga Jaya-21 di Laut Arafuru yang disaksikan oleh Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada III Laksamana Pertama TNI Ashari Alamsyah.
Dikatakan bahwa latihan Air Joining Procedure (AJP) merupakan proses pesawat udara kawan akan bergabung dengan unsur atau konvoi gugus tugasnya melalui prosedur komunikasi dan identifikasi yang dilakukan oleh kedua belah pihak sehingga unsur konvoi suatu gugus tugas tersebut adalah unsur kawan.
Pesawat U-6212 dan KRI Tarakan-905 juga melaksanakan prosedur identifikasi pengenalan penggabungan serta melaksanakan prosedur komunikasi frekuensi HF yang telah ditentukan.
Setelah melaksanakan prosedur penggabungan dan penyamaan frekuensi HF, CASA U-6212 melanjutkan prosedur komunikasi untuk melaporkan hasil surveillance daerah operasi di sekitar KRI Tarakan-905.
"Pilot U-6212 Kapten Laut (P) Aditya dalam latihan tersebut melaksanakan dengan baik beberapa manuver identifikasi AJP melintasi KRI Tarakan-905 dengan jarak cukup dekat 100 meter di sekitar KRI Tarakan-905 dengan ketinggian 50 meter di atas permukaan laut," ujarnya.
Komandan KRI Tarakan-905 Letkol Laut (P) Cokorda G.P. Pemayun mengatakan bahwa latihan AJP ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk melatih ABK dan kru pesawat udara sebagai bekal dalam melaksanakan tugas sesuai bidangnya masing-masing.
"Sebuah kerja sama taktis di laut antara kapal dan pesawat udara sangat penting dilakukan dengan baik guna efektivitas dan memaksimalkan hasil sebuah operasi yang salah satunya melalui latihan ini," katanya.
Baca juga: PT PAL: Kapal Perang Frigate dikerjakan dalam waktu 69 bulan
Baca juga: Pengamat apresiasi langkah Menhan lindungi kedaulatan
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021