Negara-negara di seluruh Eropa melaporkan lonjakan infeksi COVID-19, memicu perdebatan tentang penerapan kembali pembatasan dan strategi untuk mengajak lebih banyak warga agar bersedia disuntik vaksin.
Kenaikan jumlah kasus harian sepertinya disebabkan oleh hari libur di wilayah Jerman pada Senin yang menyebabkan penundaan pengumpulan data. Rekor sebelumnya 33.777 kasus tercatat pada 18 Desember.
Baca juga: Usai hadiri pesta, 63 warga Jerman positif COVID-19
Kepala staf penjabat Kanselir Angela Merkel, Helga Braun, mengatakan bahwa negara-negara bagian Jerman perlu membuat kemajuan yang lebih cepat dalam memberikan dosis vaksin penguat (booster) bagi lansia.
"Itu seharusnya dilakukan sejak lama," katanya kepada penyiar ZDF pada Kamis.
Hingga Rabu (3/11), hanya 6,7 persen dari warga berusia di atas 60 tahun di Jerman yang sudah menerima dosis booster, menurut data Institut Robert Koch untuk penyakit menular.
Kaum lansia juga lebih memungkinkan dirawat di rumah sakit akibat COVID-19.
Jumlah pasien COVID-19 rawat inap mencapai 3,62 per 100.000 penduduk pada Rabu, yakni naik dari 1,65 pada awal Oktober.
Akan tetapi, untuk orang berusia di atas 60 tahun kenaikan mencapai 8,27 per 100.000 penduduk.
Sumber: Reuters
Baca juga: Percepat vaksinasi, Jerman hapus tes COVID-19 gratis
Baca juga: Julian Nagelsmann positif terpapar COVID-19
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2021