Dengan penuh semangat, Senny Marbun mengatakan bahwa Peparnas Papua ini merupakan kesempatan bagi atlet dari berbagai daerah untuk tampil di pentas internasional.
"Ayo catat dan kejar prestasi maksimal di Tanah Papua yang elok ini. Kalian pun bisa, suatu saat nanti hadir untuk mengharumkan nama bangsa dan negara," kata Senny dalam sambutan upacara pembukaan Peparnas Papua di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Jumat.
Baca juga: Ketua NPC Indonesia pimpin defile kontingen Peparnas Papua
Dalam kesempatan ini, Senny menyebut Indonesia memiliki prestasi yang membanggakan di pentas dunia, terbaru adalah mencatatkan sejarah dengan membawa pulang dua emas, tiga perak, dan empat perunggu di Paralimpiade Tokyo 2020.
"Kita tidak lagi dipandang sebelah mata, dengan prestasi-prestasi yang begitu menggembirakan dan membanggakan," ujar Senny seraya menyebutkan prestasi membanggakan lainnya.
"Bagi saudara-saudaraku seluruh atlet NPC, akumulasi keberhasilan-keberhasilan itulah, saat ini kita gunakan sebagai cambuk untuk meraih prestasi-prestasi setinggi mungkin. Jangan pernah putus asa, jangan pernah berkecil hati," katanya.
Menurut Senny, di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, atlet disabilitas memiliki kesempatan dan mendapatkan hak yang sama dengan olahragawan non-disabilitas.
Baca juga: Leani Ratri nilai kebijakan Peparnas Papua baik untuk regenerasi atlet
"Hanya bapak Presiden Jokowi lah yang berani mensejajarkan harkat martabat kita, sama dengan saudara-saudara kita yang non-difable," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, dia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Papua dan Gubernur Lukas Enembe karena telah memberikan akses luar biasa kepada seluruh atlet NPC yang akan bertanding.
"Tanamkan dan patrikan dalam-dalam slogan ini di dalam sanubarimu. Jangan pernah hitung yang hilang dari tubuhmu, tapi hitung yang masih tersisa. Selamat bertanding, capai prestasimu setinggi mungkin!," pungkas Senny Marbun.
Baca juga: NPC Indonesia apresiasi perhatian pemerintah pada atlet disabilitas
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021