"Kami menindaklanjuti surat Basarnas yang memerlukan bantuan untuk penanggulangan banjir di Sintang, baik membantu evakuasi dan kegiatan sosial lainnya," kata Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat, di Putussibau Kapuas Hulu, Jumat.
Disampaikan Wahyudi, TRC Pramuka Kapuas Hulu ada 10 personil yang diturunkan dilengkapi dengan perlengkapan dengan harapan dapat membantu tim Basarnas di Sintang.
Baca juga: Kondisi banjir makin tinggi, Sintang tambah tempat pengungsian
Baca juga: Pemkab Sintang liburkan sekolah delapan hari ke depan karena banjir
Menurut dia, TRC juga mendapatkan bantuan dari Kodim 1206 Putussibau, seperti satu unit truk dan dua unit body LCR dengan mesin speed termasuk peralatan pelampung dan dayung.
"Kodim 1206 Putussibau juga siap menurunkan personilnya (TNI) secara khusus, yaitu dua orang motoris dan satu sopir truk jika diperlukan," ucap Wahyudi.
Ia mengatakan Pramuka Kapuas Hulu siap bersinergi dengan semua pihak untuk kegiatan kemanusiaan.
"Kita bersinergi dengan semua pihak baik itu TNI, Polri, pemerintah dan pemuda di Kapuas Hulu serta semua pihak secara bergandengan tangan untuk aksi kemanusiaan," kata Wahyudi.
Banjir yang terjadi di Sintang merupakan banjir terbesar setelah 50 tahun terakhir, sejak dua pekan terakhir banjir di Sintang wilayah Kalimantan Barat tersebut masih merendam ribuan rumah penduduk dan fasilitas umum lainnya.
Baca juga: Mensos: Perlu ada mitigasi atasi banjir di Kalbar
Menurut dia, TRC juga mendapatkan bantuan dari Kodim 1206 Putussibau, seperti satu unit truk dan dua unit body LCR dengan mesin speed termasuk peralatan pelampung dan dayung.
"Kodim 1206 Putussibau juga siap menurunkan personilnya (TNI) secara khusus, yaitu dua orang motoris dan satu sopir truk jika diperlukan," ucap Wahyudi.
Ia mengatakan Pramuka Kapuas Hulu siap bersinergi dengan semua pihak untuk kegiatan kemanusiaan.
"Kita bersinergi dengan semua pihak baik itu TNI, Polri, pemerintah dan pemuda di Kapuas Hulu serta semua pihak secara bergandengan tangan untuk aksi kemanusiaan," kata Wahyudi.
Banjir yang terjadi di Sintang merupakan banjir terbesar setelah 50 tahun terakhir, sejak dua pekan terakhir banjir di Sintang wilayah Kalimantan Barat tersebut masih merendam ribuan rumah penduduk dan fasilitas umum lainnya.
Baca juga: Mensos: Perlu ada mitigasi atasi banjir di Kalbar
Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021