Atlet asal Jawa Tengah Priyano, belum terkalahkan pada nomor lempar cakram putra F46 cabang olahraga para-atletik Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua.Bagi saya, (tiga cabang para-atletik) itu sudah menjadi jalan hidup
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Sabtu, Priyano mencatatkan lemparan sejauh 36,78 meter.
Dengan kemenangannya itu, Priyano berhak menggondol pulang medali emas pada satu-satunya nomor yang diikutinya pada Peparnas Papua, sekaligus medali emas pertama bagi Jateng.
Baca juga: Jateng targetkan 68 medali emas di Peparnas Papua
Pada urutan kedua, Alex Herlansyah dari Jawa Barat dengan lemparan sejauh 31,73 meter, dan ketiga Sardi Idris dari Kalimantan Timur dengan lemparan 30,34 meter.
Meski menang, catatan lemparan Priyano di Peparnas belum memecahkan rekor yang dicetaknya di Peparnas XV pada 2016 di Jawa Barat.
"Waktu itu (Peparnas Jabar), masih masa keemasan saya istilahnya. Lemparannya cukup jauh, 43 meter. Kalau yang terjauh, saya cetak di kejuaraan dunia di Dubai, 45 meter," ujarnya.
Priyano selama ini selalu dipercaya oleh provinsinya untuk menyumbang emas di tiga nomor sekaligus, yakni lempar lembing, lempar cakram, dan tolak peluru.
Hasilnya, Priyano selama tiga kali Peparnas berturut-turut meraih tiga medali emas di nomor tersebut, yakni pada Peparnas 2008 di Kalimantan Timur, Peparnas 2012 di Riau, dan 2016 di Jawa Barat.
Baca juga: Sumut raih enam emas atletik pada hari pertama Peparnas Papua
"Sesuai aturan, pada Peparnas Papua ini saya masuk kelas elite. Jadi, hanya boleh ambil satu nomor. Ya, lempar cakram saja akhirnya," kata Sekretaris Umum NPC Jateng itu.
Priyano bersyukur di usianya yang sudah menginjak 39 tahun masih bisa berprestasi dan masih bisa mempertahankan rekornya sendiri.
"Bagi saya, (tiga cabang para-atletik) itu sudah menjadi jalan hidup. Jadi, saya benar-benar tekuni. Sudah sejak dulu saya menggeluti nomor itu. Sejak saya di atletik memang nomor spesialis saya geluti dan tekuni. Jadi prioritas saya," pungkasnya.
Peparnas Papua diikuti oleh 1.985 atlet penyandang disabilitas dari 34 provinsi yang akan berupaya mencetak sejarah sebagai yang terbaik.
Mereka akan berlomba untuk menyumbangkan keping medali bagi kontingen masing-masing pada Peparnas ke-16 yang digelar pada 6-13 November 2021.
Para atlet berlaga pada 12 cabang olahraga, terdiri atas angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, renang, sepak bola cerebral palsy (CP), tenis lapangan kursi roda, dan tenis meja.
Baca juga: Abraham Elopere beberkan kunci raih emas Peparnas Papua
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021