Nilai tersebut mengacu pada jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan perseroan sebanyak 123,28 miliar lembar saham pasca aksi korporasi pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1:5 yang terhitung efektif sejak 13 Oktober 2021 lalu.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam keterangan di Jakarta, Senin, mengapresiasi kepercayaan segenap pemegang saham kepada perseroan hingga saat ini, terutama dalam melewati masa penuh tantangan di tengah pandemi COVID-19.
"Pembagian dividen interim tunai ini merupakan komitmen perseroan untuk senantiasa menjalankan bisnis dengan sebaik-baiknya dan memberikan nilai tambah secara berkesinambungan kepada pemegang saham," ujar Jahja.
Emiten berkode saham BBCA itu memutuskan untuk membagikan dividen interim tunai seiring komitmen perusahaan untuk senantiasa memberikan nilai tambah kepada segenap pemegang saham.
Keputusan tersebut juga selaras dengan fundamental perseroan yang solid hingga triwulan III 2021, dengan tren pertumbuhan kinerja yang positif serta kondisi permodalan yang memadai.
Pembagian dividen interim itu berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) yang diselenggarakan 29 Maret 2021 lalu yang memberikan kuasa dan wewenang kepada direksi perseroan dengan persetujuan dewan komisaris, jika keuangan perseroan memungkinkan dan dengan mempertimbangkan ketentuan hukum yang berlaku dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dividen interim tersebut akan diperhitungkan dalam dividen final untuk tahun buku 2021 yang akan dibagikan setelah mendapatkan persetujuan RUPS Tahunan perseroan yang diselenggarakan pada 2022.
Baca juga: RUPST BCA Bagikan Deviden Rp2,088 Triliun
Baca juga: BCA proses 45,7 juta transaksi per hari, 88 persennya secara digital
Baca juga: BCA tingkatkan modal anak perusahaan bank digital menjadi Rp4 triliun
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021