Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Senin, Slamet mencetak waktu 51,57 detik.
Catatan waktu itu melampaui rekor Peparnas XV di Jawa Barat pada 2016 yang dicetak oleh Iwan Susanto dari Sumatera Selatan, yakni 55,87 detik.
Medali perak diraih oleh Petrus K Alupan dari Nusa Tenggara Timur dengan waktu 54,26 detik, sementara perunggu diraih Stefanus Maniani dari Papua dengan waktu 56,01 detik.
Pemecahan rekor tersebut merupakan yang kedua kalinya dilakukan atlet Jateng pada Peparnas 2016.
Sebelumnya, atlet debutan Jateng Muhammad Dimas Ubaidillah memecahkan rekor nasional nomor 400 meter putra T11 cabang para-atletik dengan catatan waktu 55,55 detik.
Dimas memecahkan rekor yang dicetak Rully Alkahfi Mubarok pada Peparnas 2016 di Jawa Barat dengan catatan waktu 56,53 detik.
Peparnas Papua diikuti oleh 1.985 atlet penyandang disabilitas dari 34 provinsi yang akan berupaya mencetak sejarah sebagai yang terbaik.
Mereka akan berlomba untuk menyumbangkan keping medali bagi kontingen masing-masing
pada Peparnas ke-16 yang digelar pada 6-13 November 2021.
Para atlet berlaga pada 12 cabang olahraga, terdiri atas angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, renang, sepak bola cerebral palsy (CP), tenis lapangan kursi roda, dan tenis meja.
Baca juga: NTB raih emas pertama di Peparnas XVI Papua
Baca juga: Sumut tambah dua emas cabang atletik di Peparnas Papua
Baca juga: Maria Goreti pecahkan rekor 1500 meter putri T54 di Peparnas Papua
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021