Direktori ini tidak sekadar untuk mengumpulkan atau mewadahi atlet silat, tapi juga agar tradisi silat bisa hadir di ranah digital.
Baca juga: Dokumen RSNI aksara Nusantara disepakati
"Jika pencak silat dalam konteks pengetahuan berikut tradisinya tidak hadir di ranah digital sedari dini, bukan tidak mungkin beberapa puluh tahun ke depan hanya tinggal layaknya mitos," kata Ketua Bidang Pengembangan Bisnis, Pemasaran, dan Kerjasama PANDI, Heru Nugroho dalam siaran pers pada Senin.
PANDI, kata Nugroho dalam peluncuran secara virtual laman direktori tradisipencaksilat.id, Senin, telah menyumbangkan nama domain untuk tradisi pencak silat. Selain itu, PANDI juga akan menyiapkan sebuah aplikasi yang bisa mengakomodir data para atlet nantinya.
"Kami menyadari bahwa direktori tujuannya membangun sebuah ekosistem dalam konteks penyusunan direktori dari sisi pemahaman, knowledge dan resources, perlu dirangkum dalam sebuah platform dan kami sedang menyusun big data atlet ke depannya," jelasnya.
Sementara Kemendikbudristek melalui Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Restu Gunawan, menyampaikan selamat atas terwujudnya direktori ini yang memang sudah dicanangkan sejak lama.
"Setelah ditetapkan (UNESCO) mau ngapain, perlu kerja sama dari pemerintah daerah dan komunitas bisa untuk memperkuat karakter bangsa, silat tidak hanya olahraga karena seni ada di situ, pertunjukan ada di situ," katanya.
Bapak Pencak Silat Dunia Eddie M. Nalapraya, yang hadir dalam peluncuran itu, mengajak masyarakat dan para pemangku budaya pencak silat di Indonesia dan dunia untuk berkontribusi dalam pengisian direktori terkait data masing-masing aliran, perguruan, dan individu (tokoh), sebagai upaya pelestarian dan pengembangan pencak silat untuk generasi sekarang dan masa depan.
"Pengisian data masing masing aliran sebagai upaya pelestarian dan pengembangan pencak silat. Tujuan diluncurkannya direktori dalam bentuk website ini adalah untuk bisa mencatatkan sejarah dan perkembangan pencak silat, melakukan pemetaan aliran silat yang ada di Indonesia, memetakan persebaran perguruan silat di dunia dan memetakan potensi wira usaha dalam persebarannya," kata Eddie.
Mantan menpora Roy Suryo mengatakan peluncuran direktori tersebut dirasa sangat tepat guna, untuk mengakomodir kebutuhan akan informasi mengenai pencak silat di era digital. Sudah menjadi kewajiban bersama, menurut Roy Suryo, memfasilitasi upaya pelestarian yang sudah dirintis pada pendahulu kita.
"Selamat untuk launching ini, dan apa yang dikerjakan bisa sukses," kata Roy Suryo.
Baca juga: PANDI: Generasi muda bisa jembatani UMKM di era digital
Baca juga: Aksara Kawi masuk dalam tabel Unicode pertengahan 2022
Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021