"Kemarin saya sudah minta agar Dinas Kesehatan segera bergerak. Saat ini semua sudah terkendali," kata Kustini Sri Purnomo di Sleman, Selasa.
Menurut dia, kasus tersebut bermula dari kegiatan takziah yang kemudian berkembang ke SMK 1 Sedayu. Dari hasil tracing yang dilakukan ke beberapa siswa asal Sleman, berkembang menjadi 69 orang yang kemudian terkonfirmasi positif COVID-19.
Baca juga: 44 orang positif COVID-19 dari klaster takziah di Sleman
"Dari 69 itu ditindaklanjuti lagi tracing hasilnya negatif. Kemudian diteruskan dengan exit tesnya menjadi 75 yang positif. Dan semuanya OTG (orang tanpa gejala)," katanya.
Ia mengatakan, semua pasien yang terkonfirmasi positif tersebut sudah melakukan isolasi mandiri untuk mencegah penularan.
'Sebagian kami minta isoman dan ada sebagian yang diisolasi terpadu di Asrama Haji Sleman," katanya.
Kustini terus meminta Dinas Kesehatan Sleman untuk terus menelusuri kemungkinan penyebaran lain dari klaster tersebut agar tidak semakin meluas
"Kami cukup menyayangkan masih adanya penularan yang cukup massif setelah sebelumnya kasus positif COVID-19 Sleman menurun," katanya.
Ia juga meminta masyarakat agar tidak membandel dan abai terutama saat mengikuti kegiatan yang melibatkan orang dalam jumlah banyak.
"Selalu saya sampaikan waspada. Masyarakat agar tidak 'ngeyel'. Baik itu di acara takziah atau hajatan dan lainnya. Jangan sampai karena kita bersimpati, justru membuat level PPKM di Sleman naik lagi," katanya.
Baca juga: Dinkes Gunung Kidul lacak kluster takziah 370 orang
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021