• Beranda
  • Berita
  • Wall Street dibuka jatuh, tertekan lonjakan harga dan khawatir inflasi

Wall Street dibuka jatuh, tertekan lonjakan harga dan khawatir inflasi

11 November 2021 00:25 WIB
Wall Street dibuka jatuh, tertekan lonjakan harga dan khawatir inflasi
Ilustrasi para pialang mengenakan masker saat bekerja di lantai Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/Brendan McDermid

Saya pikir mereka bahkan harus sedikit khawatir dengan kekuatan kenaikan.

Indeks utama Wall Street jatuh pada perdagangan Rabu karena lonjakan harga konsumen AS Oktober memperdalam kekhawatiran bahwa inflasi yang tinggi akan tetap ada di tengah gangguan rantai pasokan.

Laporan Departemen Tenaga Kerja juga menunjukkan bahwa hingga Oktober indeks harga konsumen meningkat 6,2 persen, kenaikan tahunan terbesar sejak November 1990.

"Meskipun Federal Reserve percaya bahwa inflasi bersifat sementara, bukti mulai menambahkan bahwa itu tidak benar," kata Mitra di Cherry Lane Investments, Rick Meckler, di New Vernon, New Jersey.

The Fed, kata dia, telah membuat sangat sedikit langkah di luar apa yang mereka katakan kepada pasar yang mereka rencanakan.

"Akan tetapi, saya pikir mereka bahkan harus sedikit khawatir dengan kekuatan kenaikan," ujarnya.

Laporan tersebut datang sehari setelah data harga produsen menunjukkan kenaikan yang solid pada bulan Oktober dan menyoroti sejauh mana produsen memberikan biaya yang lebih tinggi kepada konsumen, yang pengeluarannya menyumbang 70 persen dari ekonomi AS.

Indeks Volatilitas Pasar CBOE, sebuah ukuran kecemasan investor, melonjak ke level tertinggi dalam hampir 1 bulan.

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 turun di awal perdagangan dengan teknologi dan energi turun paling tinggi. Perusahaan teknologi dan komunikasi dengan kapitalisasi sangat besar (mega-cap) termasuk Apple Inc, Microsoft Corp, Meta Platforms Inc sebelumnya dikenal sebagai Facebook, dan Alphabet Inc, turun antara 1,2 persen dan 1,9 persen.

Indeks utama Wall Street mengakhiri rekor penutupan tertinggi pada hari Selasa karena investor membukukan keuntungan dari kenaikan baru-baru ini, terutama karena tidak adanya katalis penggerak pasar.

"Ini hanya napas alami. Pasar bergerak sedikit dalam waktu singkat di posisi terendah pada bulan September," kata anggota Pengelola Great Hill Capital LLC, Thomas Hayes, ​​​​​​di New York.

Kerugian pada hari Rabu juga datang setelah data menunjukkan harga gerbang pabrik Cina mencapai level tertinggi 26 tahun pada bulan Oktober, sementara penasihat ekonomi Pemerintah Jerman mengatakan bahwa mereka memperkirakan kenaikan inflasi saat ini akan berlanjut hingga 2022.

Pada pukul 09.46 waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 45,26 poin, atau 0,12 persen, pada 36.274,72. Indeks S&P 500 merosot 10,27 poin, atau 0,22 persen, pada 4.674,98, dan Indeks Komposit Nasdaq jatuh 88,51 poin, atau 0,56 persen pada 15.798,03.

Laporan lain dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun 4.000 menjadi 267.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 6 November.

Baca juga: Wall Street setop reli panjang, Indeks Dow Jones merosot 112,24 poin

Baca juga: Wall Street ditutup menguat tipis setelah pengesahan RUU infrastruktur

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021