Pada pertandingan yang digelar di Arena Panahan, Kampung Harapan, Jayapura, Kholidin meraih emas setelah mengalahkan Sriyono dengan skor 6-0.
Sriyono harus puas dengan medali perak, sedangkan medali perunggu diraih Arif Firmansyah dari Jawa Barat setelah mengalahkan atlet asal Jawa Tengah Robertus Dio dengan skor 6-5.
Baca juga: Jadwal panahan: Kholidin bersua wakil tuan rumah di final
Kholidin menyampaikan bahwa kemenangannya tersebut merupakan anugerah dari Allah SWT yang memudahkan langkahnya meraih medali emas.
"Target sesuai, alhamdulillah emas satu. Saya ikut kategori elite jadi cuma satu nomor yang diperlombakan. Alhamdulillah dengan izin Allah SWT, dimudahkan," ujarnya.
Untuk kesulitan, kata dia, lebih ke arah angin sehingga perlu cepat melakukan antisipasi untuk meraih hasil yang maksimal.
Soal lawan-lawan yang dihadapinya, Sriyono mengaku tidak ambil pusing karena selalu fokus terhadap diri sendiri ketika bertanding.
Baca juga: Atlet panahan elite berlaga di recurve dan compound
"Alhamdulillah, saya fokus diri saya sendiri. Jadi, walaupun lawan 10-9 (orang), saya fokus saja ke diri sendiri," katanya.
Ke depan, Kholidin berharap bisa tampil di ASEAN Para Games X pada 2022, dan bisa mengharumkan nama Indonesia.
Kholidin pernah berlaga di ajang Thailand Princess Cup-13 pada Juni 2019 dengan meraih juara kedua, serta juara pertama Kejuaraan Panahan KUAD Open 2019.
Cabang olahraga panahan Peparnas Papua diikuti sebanyak 171 atlet panahan dari 18 provinsi yang memperebutkan 30 medali dari empat divisi, yakni recurve, compound, nasional, dan W1.
Baca juga: Tuan rumah dominasi medali emas laga perdana panahan Peparnas Papua
Baca juga: Irma Yunita bawa panahan NPC Kalsel raih medali emas di Peparnas Papua
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021