• Beranda
  • Berita
  • Kemenko PMK: Masyarakat harus saling mengingatkan terkait prokes

Kemenko PMK: Masyarakat harus saling mengingatkan terkait prokes

12 November 2021 14:11 WIB
Kemenko PMK: Masyarakat harus saling mengingatkan terkait prokes
Tangkapan layar Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nelwan Harahap dalam Forum Merdeka Barat virtual, Jumat (12/11/2021). (ANTARA/Sanya Dinda)

Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nelwan Harahap mengatakan bahwa masyarakat harus saling mengingatkan terkait penerapan protokol kesehatan (prokes).

“Kita harus terpanggil untuk menegur kalau ada orang di sekitar kita yang melanggar protokol kesehatan. Ini kan juga sudah dilakukan, tidak hanya sekarang, tapi juga dulu saat pemerintah menegur orang-orang yang merokok di ruang publik,” kata Nelwan dalam Forum Merdeka Barat virtual yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Dalam kesempatan yang sama, Dokter sekaligus Influencers Tirta Mandira Hudhi menyarankan agar pemerintah berkoordinasi dengan pelaku usaha seperti restoran dan kafe untuk memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) di tempat usaha mereka.

Baca juga: Kemenko PMK: Penyaluran bansos semakin baik di fase selanjutnya

“Sebenarnya diperlukan koordinasi dengan pengusaha dan pemilik tempat usaha. Karena akan sulit hanya menyalahkan pengunjung, tapi pengusaha tidak bekerjasama dengan baik,” katanya.

Ia juga meminta agar pekerja di sebuah toko kopi, misalnya, tidak takut mengingatkan pengunjung yang melanggar masker. Sebaliknya, pengunjung pun diharapkan tidak marah atau tersinggung saat diingatkan.

Selain itu, masyarakat sebaiknya tidak usah terlalu khawatir setelah berupaya menerapkan prokes dengan baik. Pasalnya saat ini tingkat penularan COVID-19 di Indonesia sudah menurun dengan Jakarta menjadi satu dari 47 kota dengan penanganan COVID-19 terbaik.

“Meskipun demikian, bukan berarti COVID-19 telah hilang dari Indonesia. Jadi lebih baik kita saling mengingatkan sesama,” ucapnya.

Terkait potensi melonjaknya kasus positif COVID-19 saat Natal dan tahun baru, Tirta memperkirakan kenaikannya tidak akan setinggi saat varian delta menyebar di Indonesia Di samping itu, ia menyarankan agar pemerintah mulai memastikan kecukupan konsentrator dan tabung oksigen untuk pasien COVID-19.

“Jadi mungkin mulai akhir tahun sampai April 2022 pemerintah mungkin bisa menyiapkan konsentrator dan tabung oksigennya,” ucapnya.

Baca juga: Kemenko PMK: Aktivitas masyarakat di Natal-tahun baru tidak dibatasi
Baca juga: Presiden: Prokes WSBK Mandalika jangan kendur
Baca juga: Menkes: Prokes perayaan hari besar kunci pengendalian COVID-19

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021