• Beranda
  • Berita
  • Vaksin pneumonia salah satu cara tingkatkan kekebalan tubuh lansia

Vaksin pneumonia salah satu cara tingkatkan kekebalan tubuh lansia

12 November 2021 16:27 WIB
Vaksin pneumonia salah satu cara tingkatkan kekebalan tubuh lansia
Ilustrasi - Lansia membutuhkan dukungan keluarga untuk aktif dengan kualitas hidup maksimal. ANTARA/HO-Pexels.
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Infeksi, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dokter Erlina Burhan mengatakan pemberian vaksin pneumonia menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada masyarakat lanjut usia (lansia) dan juga berguna sebagai alternatif untuk mencegah tertular pneumonia.

Vaksin pneumonia baik diberikan kepada lansia karena berkaca dari insiden tahunan pneumonia pada orang tua di Indonesia mencapai sekitar 25-44 kasus per 1000 orang. Jumlah ini kira-kira 4 kali lebih besar dari populasi yang lebih muda. Selain banyak menyebabkan kematian pada anak-anak, penyakit ini juga banyak menyerang orang tua di atas 50 tahun.

Sistem kekebalan mengalami transformasi mendalam seiring bertambahnya usia dan respon imunologis yang sangat bergantung pada usia. Perubahan yang terjadi pada manusia setelah usia 50 tahun perlu mendapat perhatian khusus karena dampak klinisnya, kata dokter Erlina menjelaskan alasan pentingnya vaksin pneunomia untuk menjaga imunitas tubuh lansia dalam keterangannya, Jumat.

Baca juga: Menteri PPPA: Lingkungan sehat cegah pneumonia pada anak

"Konsekuensi yang paling terlihat dari usia lanjut adalah berkurangnya efektivitas sistem kekebalan tubuh," katanya.

Selain memerlukan vaksin pneumonia, agar kesehatan tubuh terjaga, lansia juga disarankan untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat, tidak merokok, makan makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan, tidak minum alkohol, cukup tidur atau istirahat, serta yang terakhir menghindari stres.

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat mencegah pneumonia yang masuk dalam golongan penyakit menular disebabkan oleh bakteri, jamur, maupun virus di lingkungan tidak higienis.

Dokter Erlina mencontohkan salah satu penyebab pneumonia dari bakteri contohnya bakteri Streptoccus pneumonia, memiliki fatalitas lain selain radang paru-paru seperti infeksi jaringan otak, infeksi bakteri di dalam darah, infeksi tulang, hingga infeksi lapisan bagian dalam jantung (endocarditis).

Untuk itu diperlukan perlindungan seperti vaksin sehingga dapat mencegah lansia agar tidak terpapar pneumonia.

Baca juga: Empat langkah pencegahan pneumonia pada lansia

Mengutip jurnal medis PLoS ONE pada 2017 vaksin pneumonia pada orang lanjut usia memberikan manfaat seperti lebih sedikit rawat inap karena pneumonia, mengurangi jumlah kunjungan ke dokter dan penghematan biaya perawatan medis secara langsung.

Selain itu, jika terpapar namun lansia sudah menerima vaksin pneumonia maka ada keuntungan kesehatan lainnya termasuk penurunan morbiditas, mortalitas, nyeri, dan penderitaan penyakit pneumonia. Vaksin pneumonia juga meningkatkan kualitas hidup seperti produktivitas dan pendapatan, serta mengurangi ketidakpastian dan kecemasan yang menyertainya.

Senada dengan dokter Erlina, Organisasi Non Profit Indonesia Ramah Lansia (IRL) turut mendukung vaksinasi pneumonia pada lansia bertepatan dengan momen peringatan Hari Pneumonia Sedunia yang jatuh di 12 November ini.

Lingkungan yang mendukung seperti keluarga semaksimal mungkin memberikan akses pola hidup bersih dan sehat bagi para lansia dan jika memungkinkan memberikan orang tuanya tersebut vaksin pneumonia agar memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik.

“Dengan penerapan pola hidup bersih sehat dan melakukan vaksinasi pneumonia, kami berharap masyarakat lansia di Indonesia dapat menikmati kualitas hidup yang baik,” kata Direktur Kampanye Pneumonia dari Indonesia Ramah Lansia Dwi Endah.

Baca juga: Pakar: Anak berperan penting cegah pneumonia pada orang tua

Baca juga: Kenali gejala tak khas pneumonia pada lansia

Baca juga: Cegah pneumonia, jangan cium balita kalau Anda batuk dan pilek

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021