Junaedi mengatakan konsep masjid itu seperti bangunan rumah joglo dimana material-nya terbuat dari bahan kayu jati, lantai keramik, dan beton setapak merupakan bantuan dari anggaran pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR).
Baca juga: Perangkat daerah diminta terlibat rencana wisata Pulau Panjang
"Pembangunan ditarget rampung dalam dua bulan ke depan," ujar Junaedi usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Sultan Maulana Mahmud Zakaria di Pulau Panjang, Kelurahan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu Utara, Jumat.
Junaedi menambahkan, pembangunan masjid di Pulau Panjang merupakan awal langkah menjadikan tempat wisata religi di lokasi tersebut, sama seperti Masjid Luar Batang dan Masjid Agung Demak.
"Diharapkan pembangunan masjid di Pulau Panjang dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar," ujarnya.
Junaedi meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat turut terlibat dalam rencana menjadikan Pulau Panjang, Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara sebagai obyek wisata religi sesuai tugas pokok dan fungsinya.
"Untuk mendorong peningkatan dan penumbuhan perekonomian warga serta memajukan pariwisata saya berharap setiap OPD terkait untuk turut berkolaborasi membangun Pulau Panjang," tutur Junaedi.
Baca juga: Tak jadi bandara, Pulau Panjang jadi destinasi wisata religi
Adapun segala potensi yang ada di Pulau Panjang, tambah Junaedi, akan coba ditawarkan kepada investor agar pulau itu bisa difungsikan sesuai potensinya dengan luas lahan mencapai 13 hektare itu.
"Kalau kita fungsikan dan disewakan, keuntungan Pemerintah Daerah adalah akan mendapatkan Pendapatan Daerah. Jika konsepnya untuk perdagangan itu sangat tepat, apalagi dengan harga miring tanpa bea cukai, orang pasti akan datang ke pulau ini," ungkap Junaedi
Sementara itu, Juru Kunci Makam Mursida (70) mengatakan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu yang sudah membangun Masjid di Makam Sultan Maulana Mahmud Zakaria.
Dia berharap masjid itu dapat bermanfaat bagi warga maupun para peziarah yang kebanyakan berasal dari daerah Tangerang.
"Peziarah yang datang itu setelah lebaran Idul Fitri kebanyakan dari daerah Tangerang," kata Mursida.
Baca juga: Puluhan monyet ekor panjang dilepasliarkan di Pulau Nusa Barong Jember
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021