Tampil di Arena Akuatik Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Sabtu, Jendi finis terdepan dengan membukukan 5 menit 00,42 detik. Hasil tersebut tak lebih dari catatan waktu sebelumnya ketika turun di ASEAN Para Games di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2017 dengan waktu 4 menit 58,35 detik.
Sebelum berlomba, Jendi mengusung pemecahan rekor di pesta olahraga terbesar untuk atlet disabilitas di Tanah Air tersebut. Namun dalam pelaksanaannya, wakil Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 itu belum mampu memperbaiki catatan waktu.
Baca juga: Cabang renang perebutkan 19 emas terakhir dalam Peparnas Papua
Baca juga: Emas dan rekor nasional jadi misi Jendi Pangabean pada Peparnas Papua
"Nomor 400 meter gaya bebas memang bukan spesialis saya. Tetapi saya ingin memecahkan rekor milik saya sendiri di nomor tersebut," kata Jendi sebelum turun di Peparnas Papua.
Dalam Peparnas Papua, Jendi hanya turun satu nomor sesuai dengan kebijakan pembatasan atlet elite di Peparnas edisi ke-16 tersebut.
Dalam dua edisi Peparnas sebelumnya, Jendi selalu sukses mendulang emas untuk Sumatera Selatan. Debutnya terjadi pada Peparnas Riau 2012 dengan sukses membawa pulang dua emas pada nomor 100 meter gaya punggung dan 200 meter gaya ganti. Selain itu juga meraih perak pada nomor 50 meter gaya kupu-kupu dan perunggu pada nomor 50 meter gaya punggung.
Prestasi tersebut meningkat pada Peparnas Jawa Barat 2016 dengan mendulang tiga medali emas masing masing-masing pada nomor 100 meter gaya punggung, 200 meter gaua bebas, dan 200 meter gaya ganti.
Kini di Peparnas Papua, Jendi menyumbang satu emas. Dia mengalahkan Hery asal Kalimantan Barat yang menorehkan catatan waktu 5 menit 17,34 detik dan Jaelani yang meraih perunggu dengan membukukan 5 menit 48,05 detik.
Baca juga: Tuan rumah kokoh di puncak perolehan medali renang Peparnas Papua
Baca juga: Perenang Jambi sumbang emas 200 meter gaya ganti di Peparnas
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021