Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyampaikan Pemerintah Pusat mendorong pemberian vaksinasi COVID-19 di daerah untuk dipercepat mengingat meski saat ini capaian secara nasional sudah baik namun di daerah masih ditemukan cakupan vaksinasi masih rendah .
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan secara nasional hingga 14 November 2021 ada 130 juta penduduk sudah mendapatkan vaksin pertama dan 84 juta orang di antaranya telah mendapat vaksin kedua, sementara di daerah masih ditemukan cakupan vaksinasi dosis pertama di bawah 25 persen.
Baca juga: Satgas: 183.101 remaja di Aceh telah vaksinasi COVID-19
"Daerah yang cakupan dosis vaksinasinya di bawah 25 persen ini, perlu segera dilakukan percepatan agar kita semua terlindungi dari ancaman COVID-19," tegas Johnny dalam keterangan persnya dikutip, Selasa.
Ia mengharapkan Pemerintah Daerah bisa secara aktif melakukan pendekatan kepada masyarakat serta menggandeng banyak pihak untuk bisa mengejar pemberian vaksin COVID-19 sehingga kekebalan komunitas bisa tercipta.
Dengan langkah aktif pemerintah daerah, tentunya capaian vaksinasi COVID-19 yang saat ini rendah bisa dengan baik terkejar dan memberikan perlindungan kepada warga negara dengan lebih optimal
"Perlu ada kerja sama seluruh pihak agar provinsi yang masih rendah cakupan vaksinasinya dapat mempercepat progress vaksinasi di daerahnya masing-masing," ujar Johnny.
Langkah aktif itu perlu dilakukan oleh daerah- daerah karena Pemerintah Pusat telah serius dalam pengadaan dan persiapan stok vaksin COVID-19.
Baca juga: Menkes: Vaksin COVID-19 di tiga provinsi mendekati kedaluwarsa
Pemerintah Pusat memastikan semua vaksin yang digunakan di Indonesia aman dan berkhasiat sejalan dengan Persetujuan Penggunaan dalam Kondisi Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).
Ketersediaan vaksin COVID-19 di Indonesia pun dipastikan aman dan sudah terdistribusikan ke seluruh daerah yang membutuhkan.
Hal itu terbukti dengan catatan stok vaksin COVID-19 di Indonesia per Sabtu (13/11) yang mencapai sebanyak 342,5 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi maupun bahan mentah.
Jumlah itu sudah termasuk tambahan vaksin terbaru sebanyak 4 juta dosis vaksin Sinovac yang diterima pada akhir pekan lalu.
Selain meminta pemerintah daerah aktif melakukan percepatan vaksinasi, Johnny mengingatkan masyarakat untuk segera mengambil vaksin COVID-19 jika belum pernah menerima.
Masyarakat diminta untuk tidak memilih-milih merek vaksin tertentu dan segera datang ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk mendapatkan vaksin COVID-19.
"Vaksin membuat tubuh relatif lebih tahan serangan virus, bisa menghindarkan dari gejala, perawatan di rumah sakit dan mengurangi risiko kematian,"tutup Johnny.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hingga Minggu (14/11) sebanyak 84,9 juta masyarakat Indonesia telah mendapatkan vaksin COVID-19 dengan dosis lengkap.
Pencapaian itu merupakan kerja keras seluruh komponen bangsa sebagai penyelenggara vaksinasi dan juga partisipasi dari seluruh rakyat Indonesia yang bersedia untuk divaksinasi.
Baca juga: Jubir COVID-19: Setiap orang pahlawan kesehatan dengan terapkan prokes
Baca juga: 130,6 juta warga sudah dapat vaksinasi COVID-19 dosis pertama
Baca juga: Penelitian HCC: Orang yang belum vaksin berpotensi jadi agen penular
#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3M
#vaksinmelindungikitasemua
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021