Forum yang digelar oleh Kantor Informasi Dewan Pemerintahan China (SICO) dan Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang itu menjadi ajang bertukar pikiran mengenai isu-isu Xinjiang.
Dari Indonesia, hadir perwakilan dari Kedutaan Besar RI di Beijing, LKBN ANTARA Biro Beijing, pengusaha Indonesia, dan staf pengajar Bahasa Indonesia.
"Pertukaran budaya berperan sangat penting. Tidak hanya berkontribusi pada pembangunan dunia, melainkan juga membawa misi penting terhadap perdamaian dunia," kata Sekretaris Pertama Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Beijing, Nugrahadi Hendro Yuwono.
Ia berharap forum tersebut dapat digelar pada tahun depan sebagai upaya China dalam menjembatani pengetahuan dengan negara-negara lain terkait stabilitas pembangunan di Xinjiang.
Kepala LKBN ANTARA Biro Beijing M. Irfan Ilmie, CEO Nanyang Bridge Culture Co Gandhi Priambodo, dan dosen Bahasa Indonesia pada Beijing Foreign Studies University (BFSU) Hendi Yuniarto juga menyampaikan beberapa pandangan tentang pembangunan, pendidikan, dan keberagaman budaya di Xinjiang.
Baca juga: Xinjiang tertarik tawaran kerja sama pendidikan Islam dari Indonesia
Deputi Menteri Publikasi China Jiang Jianguo membuka acara yang dihadiri ratusan undangan tersebut.
Pelaksana Gubernur Xinjiang Arken Tuniyaz juga turut memberikan sambutan pada forum tersebut.
"Kami akan terus melanjutkan pembangunan di Xinjiang demi kemakmuran masyarakat," kata Deputi Sekretaris Partai Komunis China (CPC) Komite Xinjiang, yang baru saja diangkat sebagai gubernur menggantikan Shohrat Zakir itu.
Semula forum tersebut digelar di Kota Aksu, Xinjiang.
Namun karena otoritas kesehatan China sedang bekerja keras menanggulangi penyebaran kasus baru COVID-19, forum terpaksa dilaksanakan di Beijing dengan tetap mengimplementasikan protokol kesehatan secara ketat, termasuk karantina dan tes PCR bagi para tamu undangan.
Duta Besar Argentina untuk China Gustavo Sabino Vaca Narvaja dan Dubes Laos Khamphao Ernthavanh hadir pada acara tersebut bersama beberapa perwakilan negara sahabat lainnya, para pengusaha, akademisi, dan jurnalis asing.
Forum tersebut terbagi dalam tiga sesi, yakni budaya dan media, pendidikan, serta bisnis.
Baca juga: Beijing-Xinjiang tersambung jalan tol 2.500 kilometer
Baca juga: Populasi Xinjiang meningkat 18,5 persen
Dorong kapabilitas uji COVID-19, Xinjiang kerahkan laboratorium PCR keliling
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021