• Beranda
  • Berita
  • Nelayan Buru raih sertifikat ekolabel global dibuat film dokumenter

Nelayan Buru raih sertifikat ekolabel global dibuat film dokumenter

16 November 2021 17:05 WIB
Nelayan Buru raih sertifikat ekolabel global dibuat film dokumenter
Nelayan kecil penangkap ikan tuna sirip kuning (yellowfin tuna) menunjukkan keberhasilan dengan meraih sertifikasi ekolabel dari Marine Stewardship Council (MSC) di Desa Waepure, Kecamatan Air Buaya, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku Umar Papalia, Sabtu (30/10/2021). ANTARA/HO-MSC Indonesia/aa.

Pada tanggal 28 Oktober hingga 2 November 2021, MSC bersama mitra melakukan kegiatan produksi film dokumenter pendek mengenai perjalanan nelayan Pulau Buru menuju pengelolaan keberlanjutan perikanan di Desa Waipure, Kabupaten Buru

Sebuah film dokumenter mengenai berhasilnya nelayan kecil di Pulau Buru, Provinsi Maluku meraih sertifikasi ekolabel global perikanan dibuat oleh organisasi nirlaba internasional Marine Stewardship Council (MSC).

"Pada tanggal 28 Oktober hingga 2 November 2021, MSC bersama mitra melakukan kegiatan produksi film dokumenter pendek mengenai perjalanan nelayan Pulau Buru menuju pengelolaan keberlanjutan perikanan di Desa Waipure, Kabupaten Buru," kata Direktur MSC di Indonesia Hirmen Syofyanto dalam taklimat media yang diterima ANTARA di Bogor, Selasa.

MSC adalah organisasi nirlaba internasional yang menetapkan standar berbasis sains dan diakui secara global terhadap penangkapan ikan serta keterlacakan makanan laut yang berkelanjutan.

Ia menjelaskan bahwa bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku dan mitra terkait, kegiatan dilaksanakan dengan menyoroti kehidupan sehari-hari nelayan setempat yang tersertifikasi MSC dan diskusi dengan pemerintah daerah.

Alur cerita lainnya, yakni memotret kegiatan perikanan di atas kapal, keseharian keluarga nelayan serta kondisi masyarakat pesisir Pulau Buru pun menjadi kisah menarik yang diangkat melalui produksi film dokumenter singkat ini.

Selain berfokus pada sertifikasi standar perikanan, MSC juga fokus terhadap industri yang tersertifikasi, yakni terkait rantai pengawasan atau Chain of Custody (CoC) dengan kunjungan ke PT Harta Samudera.

Kegiatan publikasi itu, katanya, didukung oleh DKP Provinsi Maluku yang menunjukkan kolaborasi bersama pemerintah terhadap perbaikan perikanan nelayan skala kecil Pulau Buru.

Hirmen Syofyanto menyatakan bahwa rencananya film dokumenter pendek itu akan diluncurkan pada Hari Ikan Nasional pada 21 November 2021.

Sementara itu Commercial Communication Officer MSC Indonesia Usmawati Anggita Sakti menambahkan nelayan perikanan Pulau Buru telah bergerak menuju keberlanjutan lebih dari delapan tahun terakhir bersama mitranya Yayasan Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MDPI).

MDPI adalah organisasi nasional yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat nelayan demi mencapai keberlanjutan.

Berkat kerja sama kemitraan itu nelayan pancing ulur ikan tuna sirip kuning (yellowfin tuna) di Pulau Buru itu akhirnya berhasil mencapai sertifikasi MSC, demikian Usmawati Anggita Sakti.

Baca juga: Prestasi dunia kelompok nelayan tuna Pulau Buru raih ekolabel MSC

Baca juga: MSC apresiasi nelayan Pulau Buru-Maluku jaga keberlanjutan perikanan

Baca juga: Membangun perikanan berkelanjutan dengan sinergi triple helix


Baca juga: Pengakuan global, tuna Indonesia raih ekolabel MSC lagi

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021