• Beranda
  • Berita
  • Kemenperin dan Surveyor Indonesia dukung industri farmasi Indonesia

Kemenperin dan Surveyor Indonesia dukung industri farmasi Indonesia

16 November 2021 23:22 WIB
Kemenperin dan Surveyor Indonesia dukung industri farmasi Indonesia
Ilustrasi - Pekerja menyelesaikan proses produksi obat cair PT Indofarma Tbk (INAF) di Kawasan Industri Cibitung, Jawa Barat. FOTO ANTARA/Yudhi Mahatma/mes/aa.

Pada Tahun Anggaran 2021 ini kami memfasilitasi sertifikat TKDN sebanyak 9.000 sertifikat dengan anggaran kurang lebih sebesar Rp112 miliar. Alhamdulilah saat ini sudah terlampau dan bahkan lebih

Pusat P3DN (Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri) Kementerian Perindustrian dan PT Surveyor Indonesia (Persero) mendukung kemajuan industri farmasi Indonesia untuk bertumbuh dan berkembang sehingga makin layak menuju pasar global.

“Pada Tahun Anggaran 2021 ini kami memfasilitasi sertifikat TKDN sebanyak 9.000 sertifikat dengan anggaran kurang lebih sebesar Rp112 miliar. Alhamdulilah saat ini sudah terlampau dan bahkan lebih,” ujar Kepala Pusat P3DN Kemenperin Nila Kumalasari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Menurut Nila, tahun depan pihaknya merencanakan menambah anggaran tersebut.

Sementara itu, Direktur Utama Surveyor Indonesia M. Haris Witjaksono mengungkapkan bahwa kegiatan itu adalah bagian dari partisipasi Surveyor Indonesia dalam program sosialisasi TKDN.

“Kendala-kendala yang ada bisa dikomunikasikan secara gamblang sehingga bisa mendapatkan solusi,” ujarnya.

Sedangkan Direktur Komersial PT Surveyor Indonesia (PTSI), Saifuddin Wijaya menambahkan bahwa proses sertifikasi TKDN sebenarnya tidak banyak kendala, apalagi sudah ada self assessment.

Kendala justru terkait masalah kerahasiaan. Surveyor Indonesia sebagai verifikator, sudah berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan tersebut lewat NDA (Non-Disclosure Agreement) yang ditandatangani bersama.

Karena itu, Saifuddin melanjutkan, Surveyor Indonesia melakukan verifikasi untuk industri farmasi berdasarkan bobot, bukan perhitungan cost base.

“Harapannya dengan sistem pembobotan bisa menjaga kerahasiaan formula obat dari proses hingga bahan baku yang dinilai,” ujarnya.

Baca juga: Kemenkes targetkan 10 BBO bisa diproduksi di dalam negeri pada 2024

Baca juga: Komisi IX pertimbangkan pembuatan omnibus law sektor kesehatan

Baca juga: Kemenkes: TKDN minimal untuk industri farmasi akan naik jadi 55 persen

Baca juga: Produksi vaksin asing di RI bisa kembangkan industri farmasi nasional

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021