Unggulan kedua ini tidak menunjukkan kekompakan sehingga menyerah dua gim langsung 11-21, 20-22 kepada pasangan non-unggulan Dhruv Kapila/Reddy N. Sikki.
Melati berkilah bahwa dia dan Praveen sudah berkomunikasi mengenai strategi sebelum dimulai pertandingan, namun di lapangan justru komunikasi mereka tidak menonjol.
"Komunikasi tetap baik ya, tapi di lapangan memang kurang ngobrol. Tadi sebelum pertandingan sudah membahas mau main seperti apa," kata Melati saat ditemui di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Melati menyatakan mereka mengawali gim pertama terkendala kalah start sehingga kendali permainan dipegang Dhruv/Reddy.
Selain itu shuttlecock yang lebih berat juga membuat mereka harus beradaptasi lebih lama dan tak berinisiatif menyerang sejak awal pertandingan.
Baca juga: KOI temukan standar pelaksanaan ajang internasional lewat IBF
Pada gim kedua, permainan Praveen/Melati mengalami perbaikan sehingga sempat unggul, namun dalam interval kedua, Dhruv/Reddy kembali mengejar dan puncaknya terjadi pada game point.
Meski permainan Praveen/Melati membaik, keduanya tetap tanpa koordinasi. Kesalahan fatal kerap terjadi saat keduanya tak menghalau bola dari lawan dan justru saling menunggu untuk menghalau.
Praveen/Melati yang sudah unggul 20-19 justru disusul lawan mereka sampai balik kalah 20-21. Akhirnya ganda campuran India mengantongi poin penentu dan mengakhiri langkah ganda campuran Indonesia pada babak 32 besar.
Melati mengungkapkan,"Kami sudah unggul tapi kami banyak melakukan kesalahan sendiri, banyak bola tanggung dan akhirnya diserang terus. Kami terlambat untuk mengembalikan keadaan."
Pada konferensi pers ini, Praveen juga tak menjawab satu pun pertanyaan awak media dan justru meninggalkan ruangan terlebih dulu meninggalkan rekan mainnya.
Baca juga: KOI takjub kepada sistem gelembung IBF 2021 di Bali
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021