Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) jatuh 0,40 persen atau 119,79 poin menjadi ditutup di 29.688,33 poin, sedangkan indeks Topix yang lebih luas kehilangan 0,61 persen atau 12,49 poin menjadi menetap di 2.038,34 poin.
Semalam, ketiga indeks utama di Wall Street ditutup lebih tinggi didukung data penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan.
“Pelemahan yen terhadap dolar baik untuk beberapa perusahaan tetapi juga merupakan faktor negatif bagi yang lain. Investor sekarang fokus pada yang terakhir, terutama karena biaya-biaya material meningkat,” kata Yutaka Miura, analis teknis senior di Mizuho Securities.
"Tetapi penurunan saham Jepang terbatas berkat kinerja pasar AS yang solid."
Dolar mencapai level tertinggi empat setengah tahun terhadap yen setelah data ritel AS lebih baik dari perkiraan.
Saham-saham Jepang juga berada di bawah tekanan setelah laporan media lokal mengatakan pemerintah Jepang dan partai yang berkuasa akan mempertimbangkan untuk memperdebatkan pada tahun depan peningkatan pajak capital gain di negara itu sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi kesenjangan pendapatan.
Agen kepegawaian Recruit Holdings, anjlok 4,61 persen, merupakan penekan terbesar terhadap Nikkei dan Topix, sementara produsen mobil Toyota Motor tergelincir 0,63 persen dan pembuat AC Daikin Industries kehilangan 2,06 persen.
Saham kelas berat teknologi mengikuti Nasdaq lebih tinggi, dengan Tokyo Electron melonjak 3,31 persen, SoftBank Group naik 0,27 persen dan Advantest terangkat 3,23 persen.
Pengilangan minyak Idemitsu Kosan menguat 1,15 persen, setelah kementerian perindustrian mengatakan sedang mempertimbangkan langkah untuk mengurangi kenaikan tajam harga bensin dengan memberikan subsidi kepada penyulingan minyak untuk memungkinkan mereka membatasi harga grosir.
Baca juga: Saham Jepang jatuh terseret kekhawatiran kenaikan biaya, pelemahan yen
Baca juga: Saham Asia gagal ikuti Wall Street setelah data ritel AS lebih kuat
Baca juga: Saham Jepang berakhir sedikit lebih tinggi dalam perdagangan yang lesu
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021