"Seluruh potensi sumber daya yang ada diberdayakan secara maksimal, baik itu berupa sumber daya manusia maupun peralatan. Sehingga dapat dimanfaatkan secara cepat, tepat, dan akurat saat menghadapi banjir," kata Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Pemkot Jakbar lakukan simulasi penyelamatan warga saat banjir
Untuk itu, Pemprov DKI mengadakan pelatihan Gladi Posko dan Gladi Lapang untuk melatih respons jajaran Pemprov DKI Jakarta dengan dukungan dari TNI, POLRI, masyarakat serta lembaga pegiat kebencanaan dalam menghadapi kondisi terburuk.
"Diperlukan sinergitas multipihak dan kolaborasi pentahelix antara pemerintah, TNI, Polri, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media massa, agar penanganan bencana dapat dilakukan dengan optimal," tutur Riza.
Pemprov DKI Jakarta melakukan upaya dalam mengantisipasi banjir di antaranya pengerukan sungai, waduk, situ, dan pembersihan selokan-selokan lingkungan untuk memperbesar daya tampung air.
Kemudian, melakukan penyiapan sarana dan prasarana untuk penanganan banjir.
Riza menambahkan pihaknya juga menyiagakan personil agar dapat segera bergerak dengan cepat ketika terjadi hujan dengan intensitas besar.
Baca juga: Wagub DKI tegaskan sumur resapan efektif tekan banjir
"Kami melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar terus memperbaharui informasi prakiraan cuaca dan sigap bertindak jika sudah ada peringatan dini banjir," ucap Riza.
Tak hanya itu, DKI juga membangun sumur resapan mencapai 18 ribu atau 67 persen dari target 26 ribu sumur resapan.
Riza Patria menyebut dalam dua tahun terakhir sumur resapan di Ibu Kota efektif menekan banjir, menanggapi kritikan dari anggota DPRD DKI salah satunya dari Fraksi PDI Perjuangan.
"Sudah dilihat, sudah dirasakan dua tahun ini, efektivitas sumur resapan kan cukup baik," katanya.
Baca juga: Pemprov evaluasi program sumur resapan terkait wacana coret anggaran
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021