Pada gim penentu ini, Gregoria menjadi kurang sabar dan terburu-buru untuk meraih poin demi mengakhiri permainan, terutama saat memimpin 20-19.
"Maunya cepat selesai dan bola jadi tidak terkontrol. Di poin kritis pun saya malah tidak maksimal," kata Gregoria setelah pertandingan di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Baca juga: Semangat juang Fadia/Ribka tak kuasa hentikan Puttita/Sapsiree
Gregoria harus tersingkir lebih awal dari ajang Super 750 ini dengan dikalahkan unggulan kedelapan asal Jepang 18-21, 21-11, 20-22.
Dia menceritakan pada gim awal telat beradaptasi dengan lapangan dan permainan lawan sehingga tekniknya tak bisa berkembang.
Pada gim kedua, Gregoria sempat memberikan perlawanan dan diuntungkan karena Sayaka melakukan banyak kesalahan. Gregoria pun sukses memanfaatkan kesempatan ini untuk mendulang keunggulan.
"Di gim kedua saya sudah mulai menemukan pola permainan dan berhasil menekan lawan," katanya.
Dari hasil hari ini, Gregoria mengaku aspek fisik dan mental bertandingnya masih perlu perbaikan, terutama saat melakoni laga panjang yang menguras tenaga membuat rasa percaya dirinya menurun.
"Fisik dan mental bertanding saya perlu perbaikan. Kurang konsisten dalam melakukan serangan. Apalagi harus menjalani pertandingan panjang," ungkapnya.
Baca juga: Jonatan amankan kemenangan perdana bagi pelatnas di hari kedua
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021