Bagi Reza, salah satu hal menonjol dari film adalah penggunaan bahasa Indonesia yang begitu baku.
"Dari bahasa, saya merasa beruntung karena keterlibatan saya di panggung teater memberikan pelajaran untuk mengolah kata-kata dan bahasa-bahasa yang dianggap baku dan tidak kekinian dan jarang digunakan anak-anak zaman sekarang. Dan itu membantu sekali untuk menyelami karakter lebih baik dengan naskah yang ada," kata Reza di Jakarta, dikutip Kamis.
Baca juga: Djenar Maesa Ayu berharap film bisa jadi wadah "awareness" isu sosial
Baca juga: Edwin tentang alihwahana "Seperti Dendam" dan kolaborasi lintas negara
Lebih lenjut, Reza mengatakan proses reading dan persiapan yang matang dalam praproduksi juga sangat membantu dalam mengeksekusi adegan demi adegan di set atau ketika proses produksi dimulai.
"Sehingga, tidak ada lagi perdebatan atau tidak menghabiskan waktu dan mencari-cari tahu lagi (ketika berada di set). Lebih ke mengeksplor ruang-ruang yang ada di depan kita yang sebelumnya dituliskan lewat kata-kata di bentuk naskah," kata Ketua Komite Festival Film Indonesia itu.
Berbeda dengan film-film sebelumnya, kini Reza berperan sebagai tokoh Budi Baik, yang merupakan karakter pendukung dalam "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas". Ia mengaku tidak ada kekhawatiran dalam mengambil peran selain tokoh utama (protagonis) di sebuah film.
"Saya tidak ada insecurity itu selama saya suka dengan karakter yang akan saya perankan. Saya menghormati kesempatan yang ada dan menghargai karakter yang ada. Saya beruntung dipercaya di film ini," ujarnya.
Sementara, sang pemeran utama yaitu Marthino Lio sebagai Ajo Kawir, mengatakan ini merupakan pengalaman yang sama sekali baru baginya.
"It is a new experience for me, dan semuanya sangat matang dari akting, dialog, bahasa... Dan PR paling berat itu ketika kita ngomong pakai kau-aku, bahasa baku, bahasa lagu, tapi bagaimana biar tidak terasa asing," kata Marthino.
"Dan, ketika saya sudah di dalam set, rasanya saya sudah ada di story itu," ujarnya menambahkan.
"Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" berkisah tentang Ajo Kawir, seorang jagoan yang tak takut mati. Hasratnya yang besar untuk bertarung didorong oleh sebuah rahasia — ia impoten.
Ketika berhadapan dengan seorang petarung perempuan tangguh bernama Iteung, Ajo babak belur hingga jungkir balik — dia jatuh cinta. Akankah Ajo menjalani kehidupan yang bahagia bersama Iteung dan, pada akhirnya, berdamai dengan dirinya?
Film dengan rating 18+ (khusus dewasa) ini akan tayang di bioskop Indonesia mulai 2 Desember.
Baca juga: "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" tayang di TIFF 2021
Baca juga: "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" cetak sejarah di Locarno
Baca juga: Sal Priadi tak menyangka dapat tawaran debut akting di film
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021