Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan pidato kunci pada acara Kompas100 CEO Forum, di Jakarta, Kamis.
"Berkaitan dengan digital economy. Kita juga punya kekuatan di sini, punya pasar besar. Sekarang ini kita memiliki startup lebih dari 2.000. Tepatnya 2.229 startup. Dan potensi ekonomi digital kita sampai 2025, sebesar 124 miliar dolar AS kurang lebih. Gede banget. Oleh sebab itu ini harus disiapkan. Saya sudah beri target 2 tahun," kata Presiden.
Baca juga: Presiden minta pengembangan ekonomi hijau jadi komitmen bersama
Presiden menegaskan apabila ekosistem ekonomi digital tidak siap dalam dua tahun, maka Indonesia akan tertinggal oleh negara lain.
"Peta jalannya harus kita miliki, bagaimana menyiapkan infrastruktur digital, bagaimana menyiapkan pemerintah yang juga digital, setelah itu bagaimana menyiapkan ekonomi digitalnya, kemudian masyarakat yang digital itu seperti apa sehingga muncul sebuah ekosistem besar, digital economy," ujar Presiden.
Presiden mengakui memang dibutuhkan kerja besar untuk membangun sebuah infrastruktur digital, seperti kebutuhan atas fiber optik, microwealth link, satelit, base transceiver station (BTS), infrastruktur hilir, hingga pusat data.
Baca juga: Presiden Jokowi dorong pembangunan ekosistem mobil listrik
"Ini cepat-cepatan, kalau tidak negara lain akan ambil. Percaya saya. Kita hanya punya waktu 2 tahun menyiapkan ini. Kerja dan kerja dengan kecepatan yang kita perlukan," jelasnya.
Selanjutnya, kata Presiden, yang terpenting untuk dilakukan adalah pengembangan sumber daya manusia sebagai kebutuhan besar untuk membangun ekonomi digital.
"SDM tingkat dasar, SDM tingkat menengah, urusan IOT, cloud computing, big data, kemudian ya kita memerlukan sebuah digiital leadership academy yang menyiapkan betul-betul," jelas Presiden.
Baca juga: Presiden: Kebijakan PPnBM relaksasi industri otomotif saat pandemi
Menurut Presiden, hal itu bisa dicapai dengan cara mencari mitra kerja sama.
"Saya sampaikan, sudahlah kerja sama. Nggak mungkin kita ingin cepat, kemudian kita sendirian, nggak mungkin sehingga segera kita harus, yang namanya ekosistem digital itu betul-betul bisa terbentuk dan bisa segera kita jalankan," jelasnya.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021