“Penderita aktif COVID-19 di Aceh yang masih dalam penanganan medis tersisa sebanyak 33 orang dan umumnya mereka menjalani isolasi mandiri,” kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Senin.
Menurut data Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Aceh, pasien aktif infeksi corona yang tersisa 33 orang itu meliputi warga Banda Aceh 10 orang, Aceh Besar enam orang, Nagan Raya empat orang, Aceh Barat tiga orang.
Selanjutnya warga Lhokseumawe dan Aceh Selatan dua orang serta masing-masing satu orang warga Aceh Timur, Pidie, Aceh Utara, Bireuen, Aceh Barat Daya dan Aceh Tamiang.
Baca juga: Kabupaten Simeulue masuk zona hijau COVID-19
Baca juga: Dinkes catat 71.450 warga Aceh Barat sudah jalani vaksinasi COVID-19
“Pasien COVID-19 yang isolasi mandiri hendaknya dapat menjalani perawatannya sesuai protokol isolasi untuk mencegah transmisi virus corona dalam keluarganya atau menginfeksi para orang terdekatnya,” kata Saifullah.
Dia menjelaskan tren kasus corona memang telah menunjukkan penurunan yang sangat drastis. Namun, penularan virus masih tetap terjadi di tengah masyarakat daerah Tanah Rencong itu.
Ia menilai potensi dan indikasi peningkatan kasus COVID-19 di Aceh bisa saja terjadi sewaktu-waktu apabila masyarakat tidak meningkatkan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan, dengan cara memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
“Kita mengimbau masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dan segera melakukan vaksinasi COVID-19, karena sumber penularan virus corona masih ada di tengah-tengah kita,” katanya.
Secara akumulatif kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 38.412 orang, di antaranya pasien yang masih dalam penanganan medis atau isolasi mandiri tersisa 33 orang, pasien telah sembuh sebanyak 36.313 orang, dan pasien meninggal dunia 2.066 orang.*
Baca juga: Ulama harap pemerintah perpanjang dana otonomi khusus Aceh
Baca juga: Ulama Aceh minta warga taat prokes meski tren kasus COVID-19 turun
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021