Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak para pelaku usaha dapat menjalankan prinsip bisnis berkelanjutan sebagai cara memperkuat ekosistem ekonomi digital yang kini tengah dibangun di Indonesia.
Bisnis berkelanjutan artinya pelaku usaha tidak hanya berfokus mencari keuntungan tapi juga bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan hingga masyarakat sekitarnya.
“Kewajiban dari dunia bisnis adalah tidak melihat dari segi bisnisnya semata. Bisnis harus punya etika lingkungan misalnya peduli dengan green economy,” kata Ridwan Kamil dalam acara virtual, Selasa.
Dari segi ekonomi hijau lainnya misalnya perusahaan atau pelaku usaha bisa memilih lebih banyak menggunakan energi terbarukan dibanding menggunakan energi dari fosil.
Contoh lainnya adalah menguatkan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal di tempat usahanya berada sehingga seluruh lingkungannya dapat terberdayakan dengan maksimal.
Baca juga: Menkop UKM dorong sebanyak mungkin pelaku usaha "go online"
Bisnis yang berkelanjutan itu pun sebaiknya dirangkul oleh Pemerintah lewat skema kerja kolaborasi.
“Saat ini sudah saatnya kita pakai birokrasi level tiga, yaitu birokrasi kolaborasi,” ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu.
Sebelum adanya birokrasi level tiga, Pemerintah sebelumnya menerapkan birokrasi level satu dan level dua.
Kedua birokrasi tersebut tidaklah adaptif dan tidak relevan dengan perkembangan serta disrupsi yang saat ini dihadapi secara global.
Birokrasi level satu dinilai terlalu tunduk para peraturan sehingga pelaku usaha sulit untuk membantu pembangunan.
Sementara pada birokrasi level dua Pemerintah hanya menganggap pembangunan termasuk pembangunan ekonomi hanya tugas pemerintah sementara pemangku kepentingan lain tidak dilibatkan.
Hanya pelaku usaha yang memiliki kinerja baik yang dilibatkan namun pengembangan jangka panjang kurang diperhatikan.
Untuk itu hadirlah birokrasi level ketiga yang sifatnya kolaborasi, artinya Pemerintah tidak hanya bekerja sendiri tapi juga bekerja bersama masyarakat secara aktif.
Perencanaan pembangunan kolaboratif dengan banyak pihak tentunya dapat menghasilkan hasil yang optimal karena keterlibatan banyak pihak mendukung lebih banyak potensi yang dikembangkan.
Kang Emil menyebutkan tercatat selama pandemi COVID-19 ekonomi digital mengalami pertumbuhan sebesar 40 persen di Indonesia.
Jika hal tersebut didukung dengan kolaborasi aktif para pengusaha dan pemerintah untuk memberdayakan lingkungan dan masyarakat, maka potensi ekonomi digital dapat bertumbuh dan berkembang dengan maksimal.
Baca juga: Presiden beri target 2 tahun siapkan ekosistem ekonomi digital
Baca juga: Pakar: Bank pegang peran vital dalam kembangkan ekosistem ekonomi
Baca juga: Digitalisasi bantu tingkatkan daya saing ekosistem ekonomi syariah
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021