Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo serta para petani menanam jagung di Kabupaten Janeponto, Sulawesi Selatan, Selasa.
“Bersama-sama melakukan penanaman jagung di area kabupaten ini seluas 1.000 hektare, dan kita harapkan di setiap hektarnya nanti muncul 6-7 ton dan di seluruh Provinsi Sulsel juga akan keluar 1,8 juta ton,” kata Presiden Jokowi usai penanaman jagung yang disaksikan di kanal Youtube Sekretariat Presiden dari Jakarta, Selasa.
Turut bergabung dalam penanaman jagung itu, antara lain Plt. Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, dan Bupati Janeponto Iksan Iskandar.
Presiden mengatakan kebutuhan jagung secara nasional memang masih belum mencukupi. Karena itu, ia mengharapkan semakin banyak petani yang menanam jagung agar kebutuhan domestik terpenuhi dan tak perlu lagi impor.
Presiden juga menyebut harga jagung saat ini cukup baik bagi para petani.
“Saya tanya ke petani, berapa per kilogram, sudah mencapai di sini Rp4.000 (per kilogram), tetapi kalau harganya terlalu tinggi, yang seneng petani, tapi para peternak ayam daging, (peternak) ayam telur pasti akan mengeluh karena harga pakan ternaknya jadi tinggi,” kata Presiden.
Ia mengatakan memang perlu adanya keseimbangan mengenai harga jagung yang dapat menguntungkan petani dan juga peternak. Hal itu bisa dilakukan jika produksi jagung secara nasional sudah mencukupi kebutuhan.
“Memang dua hal yang harus bisa seimbang, petani diuntungkan, tapi peternak yang juga diuntungkan Inilah yang kita cari keseimbangannya, kalau produksi nasionalnya tercukupi,” ujar Presiden Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi minta Mentan tingkatkan kapasitas produksi jagung
Baca juga: Kemenko Perekonomian: Harga jagung tinggi karena produksi tidak stabil
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021