"Tadi cara saya juga baru, hari ini saya bisa pegang traktor dan juga sangat mudah sekali. Saya tadi diajari sebentar oleh Pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo)," ujar Presiden Jokowi, sebagaimana ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden dipantau di Jakarta, Selasa.
Presiden tiba di lokasi untuk menanam jagung sekitar pukul 13.38 WITA dengan didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan disambut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Usai meninjau panel, Presiden langsung menuju lahan pertanian bersama sejumlah petani.
Presiden pun mulai mendorong alat tanam jagung (corn planter) dan diikuti oleh para petani secara serentak. Usai menanam benih jagung sepanjang kurang lebih 100 meter, Presiden menaiki traktor yang telah terparkir di lokasi.
Baca juga: Presiden bersama Menko Ekonomi dan Mentan tanam jagung di Janeponto
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan Bendungan Karalloe di Gowa Sulawesi Selatan
"Tadi kan kita melakukan penanaman dengan planter untuk khusus jagung tapi juga tadi saya mencoba untuk penanaman dengan traktor yang di belakangnya ada planter-nya," ujar Presiden.
Traktor berwarna hijau pun melaju perlahan di hamparan lahan. Bersama Menteri Pertanian, Presiden Jokowi berkeliling satu putaran lahan.
Presiden mengatakan pemanfaatan alat mekanis pertanian seperti traktor dibutuhkan jika lahan yang digarap para petani sangat luas sehingga kegiatan penanaman bisa lebih efektif.
"Saya kira dua-duanya baik tetapi kalau dalam hamparan yang sangat luas memang yang paling cepat adalah memakai traktor, cepat sekali. Saya kira mekanisasi seperti ini juga perlu dikenalkan kepada seluruh petani agar penggunaan alat-alat semiberat seperti ini bisa juga dilakukan," kata Presiden.
Setelah menanam jagung, Presiden berharap setiap hektar lahan jagung dapat menghasilkan 6-7 ton jagung. Sedangkan, secara keseluruhan di Provinsi Sulawesi Selatan, Presiden berharap dapat menghasilkan 1,8 juta ton.
"Bersama-sama melakukan penanaman jagung di area kabupaten ini sebesar 1000 hektare, dan kita harapkan di setiap hektarenya nanti muncul 6-7 ton dan di seluruh Sulawei Selatan juga akan keluar 1,8 juta ton," ujarnya.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021