Tim gabungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membantu melakukan evakuasi korban banjir rob yang terjadi di tiga komplek perumahan di Kelurahan Tuatunu, Kota Pangkalpinang.mengerahkan lima unit perahu karet
"Dalam evakuasi ini BPBD menurunkan 60 anggota bersama tim dari Tagana, Basarnas dan TNI Polri. Kami juga mengerahkan lima unit perahu karet yang ditugaskan melakukan evakuasi warga dan harta benda di tiga lokasi tersebut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Rabu.
Selama proses evakuasi, sebanyak 43 unit sepeda motor berhasil diselamatkan, namun ada satu unit mobil yang sudah terjebak dan tidak berhasil dievakuasi.
"Dalam kejadian ini sebanyak 157 rumah warga di tiga perumahan yang berlokasi di Tuatunu, Kecamatan Gerunggang terendam air akibat curah hujan lebat berlangsung cukup lama bersamaan dengan datangnya pasang air laut tinggi," katanya.
Baca juga: Banjir rob, puluhan rumah warga di Pangkalpinang terendam
"Dalam kejadian ini sebanyak 157 rumah warga di tiga perumahan yang berlokasi di Tuatunu, Kecamatan Gerunggang terendam air akibat curah hujan lebat berlangsung cukup lama bersamaan dengan datangnya pasang air laut tinggi," katanya.
Baca juga: Banjir rob, puluhan rumah warga di Pangkalpinang terendam
Baca juga: BPBD Babel siaga di 16 titik banjir Pangkalpinang
Ia mengatakan, banjir rob terjadi karena hujan cukup lebat dalam jangka waktu lama dan pasang air laut yang tinggi dan di saat bersamaan di salah satu perumahan terdapat dam penahan air yang jebol serta kurangnya saluran irigasi sehingga resapan air tidak maksimal.
Dalam peristiwa ini Tim Gabungan yang terdiri dari BPBD Babel bersama Basarnas, Tagana, TNI dan Polri membantu masyarakat menyelamatkan harta benda dan mengevakuasi korban ke tempat yang aman.
"Selanjutnya kita akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melihat penyebabnya agar bisa bersama-sama mencari jalan keluar," katanya.
Mikron mengingatkan, saat ini sedang terjadi fenomena LaNina yang mengakibatkan curah hujan tinggi dan berpotensi terjadi bencana, seperti banjir, longsor dan angin kencang yang sudah diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2022.
Sebagai bentuk persiapan, BPBD Babel mendirikan posko untuk lalu lintas dan jalur penyelamatan.
"Kepada warga yang tinggal di lokasi rendah harus waspada dan tetap siaga. Jika terdapat pohon tinggi di sekitar rumah perlu segera dilakukan pemangkasan agar tidak membahayakan keselamatan," katanya.
Baca juga: Ribuan rumah di 9 kelurahan Pangkalpinang terendam banjir
Ia mengatakan, banjir rob terjadi karena hujan cukup lebat dalam jangka waktu lama dan pasang air laut yang tinggi dan di saat bersamaan di salah satu perumahan terdapat dam penahan air yang jebol serta kurangnya saluran irigasi sehingga resapan air tidak maksimal.
Dalam peristiwa ini Tim Gabungan yang terdiri dari BPBD Babel bersama Basarnas, Tagana, TNI dan Polri membantu masyarakat menyelamatkan harta benda dan mengevakuasi korban ke tempat yang aman.
"Selanjutnya kita akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melihat penyebabnya agar bisa bersama-sama mencari jalan keluar," katanya.
Mikron mengingatkan, saat ini sedang terjadi fenomena LaNina yang mengakibatkan curah hujan tinggi dan berpotensi terjadi bencana, seperti banjir, longsor dan angin kencang yang sudah diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2022.
Sebagai bentuk persiapan, BPBD Babel mendirikan posko untuk lalu lintas dan jalur penyelamatan.
"Kepada warga yang tinggal di lokasi rendah harus waspada dan tetap siaga. Jika terdapat pohon tinggi di sekitar rumah perlu segera dilakukan pemangkasan agar tidak membahayakan keselamatan," katanya.
Baca juga: Ribuan rumah di 9 kelurahan Pangkalpinang terendam banjir
Baca juga: BPBD Pangkalpinang terjunkan 90 anggota pantau lokasi banjir
Sekretaris BPBD Kota Pangkalpinang, Dedi mengatakan Wali Kota Pangkalpinang telah melakukan peninjauan rumah warga korban banjir rob dan sebagai solusi awal akan mempertemukan warga terdampak banjir dengan pihak pengembang perumahan.
"Secepatnya akan dilakukan pertemuan agar bisa segera ditemukan jalan keluar agar banjir seperti ini tidak terulang," kata Dedi.
Banjir rob yang terjadi hari ini berlangsung cukup lama dengan ketinggian sekitar 70 hingga 80 centimeter, bahkan diperkirakan akan terus meningkat dan berlangsung hingga malam hari jika intensitas hujan bertambah dan masih terjadi pasang air laut.
Baca juga: BMKG ingatkan banjir rob di pesisir utara Jawa
Sekretaris BPBD Kota Pangkalpinang, Dedi mengatakan Wali Kota Pangkalpinang telah melakukan peninjauan rumah warga korban banjir rob dan sebagai solusi awal akan mempertemukan warga terdampak banjir dengan pihak pengembang perumahan.
"Secepatnya akan dilakukan pertemuan agar bisa segera ditemukan jalan keluar agar banjir seperti ini tidak terulang," kata Dedi.
Banjir rob yang terjadi hari ini berlangsung cukup lama dengan ketinggian sekitar 70 hingga 80 centimeter, bahkan diperkirakan akan terus meningkat dan berlangsung hingga malam hari jika intensitas hujan bertambah dan masih terjadi pasang air laut.
Baca juga: BMKG ingatkan banjir rob di pesisir utara Jawa
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021