• Beranda
  • Berita
  • Saham Australia berakhir menguat, indeks ASX 200 terkerek 7,90 poin

Saham Australia berakhir menguat, indeks ASX 200 terkerek 7,90 poin

25 November 2021 15:59 WIB
Saham Australia berakhir menguat, indeks ASX 200 terkerek 7,90 poin
Arsip Foto - Seorang investor melihat papan yang menampilkan harga saham di Bursa Efek Australia (ASX) di Sydney, Australia, Senin (17/7/2017). ANTARA/REUTERS/Steven Saphore/am.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia bertambah 0,11 persen atau 7,90 poin menjadi ditutup pada 7.407,30 poin

Saham-saham Australia membalikkan kerugian awal menjadi berakhir sedikit lebih tinggi pada Kamis, dibantu oleh keuntungan di penambang karena harga bijih besi yang kuat, meskipun kenaikan indeks acuan dibatasi oleh sektor keuangan yang lemah.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia bertambah 0,11 persen atau 7,90 poin menjadi ditutup pada 7.407,30 poin. Indeks acuan telah kehilangan 0,15 persen pada perdagangan Rabu (24/11/2021).

Para penambang mengangkat indeks, menambahkan 1,1 persen karena kontrak berjangka bijih besi melonjak ke level tertinggi tiga minggu.

Penambang besar BHP, Rio Tinto dan Fortescue Metals Group menguat antara 1,0 persen dan 1,8 persen.

Sektor keuangan kehilangan 0,9 persen karena mata uang lokal melemah.

"Dengan bank sentral Australia lebih cenderung mempertahankan sikap dovish pada suku bunga untuk beberapa waktu, orang dapat memperkirakan greenback menguat lebih lanjut dan dolar Australia tetap di bawah tekanan", kata Kunal Sawhney, kepala eksekutif perusahaan riset ekuitas Kalkine Group, dikutip dari Reuters.

Sebuah jajak pendapat Reuters menemukan bahwa tingkat melonjaknya harga-harga rumah di Australia kemungkinan akan mereda tahun depan dan pada 2023, dan mayoritas analis yang disurvei memperkirakan keterjangkauan akan memburuk selama 2-3 tahun ke depan.

Apa yang disebut bank "empat besar", di mana pinjaman hipotek merupakan sumber pertumbuhan yang penting, merosot antara 0,5 persen dan 1,5 persen.

National Australia Bank kehilangan 0,5 persen, bahkan setelah pengawas persaingan negara tersebut menyetujui akuisisi bisnis konsumen lokal Citi.

Saham sektor teknologi juga memberikan dukungan kepada indeks acuan karena mereka terangkat 2,4 persen di sesi terbaiknya dalam lebih dari sebulan. EML Payments melejit 31,3 persen pada hari terbaiknya sejak Maret 2020 karena mendapat persetujuan dari bank sentral Irlandia untuk merekrut pelanggan baru.

Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru juga menguat 0,22 persen atau 27,82 poin menjadi menetap di 12.794,61 poin, dengan perusahaan terbesar negara itu berdasarkan nilai pasar, Fisher & Paykel melonjak 4,9 persen setelah melaporkan hasil yang positif.

Selandia Baru juga melaporkan defisit perdagangan untuk Oktober, sehari setelah bank sentral menaikkan suku bunga untuk kedua kalinya dalam beberapa bulan.

Baca juga: Saham Asia melayang sedikit lebih rendah seiring pergerakan dolar
Baca juga: Saham Jepang "rebound" dari kerugian tajam, teknologi pimpin kenaikan
Baca juga: IHSG diprediksi datar seiring potensi pengetatan agresif The Fed

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021