"Bersyukur diberi kemenangan hari ini. Kami bermain lebih cepat dan menekan dari awal," kata Marcus setelah pertandingan di Nusa Dua, Bali.
Pasangan peringkat satu dunia sudah memprediksi ganda putra asal India itu akan menjadi batu sandungan jika tak ditangani dengan tepat. Mengingat Rankireddy/Shetty punya ketahanan energi yang cukup mengesankan, Kevin/Marcus pun berinisiatif bermain dengan melakukan serangan sejak awal.
Baca juga: Kevin/Marcus susul Greysia/Apriyani ke final Indonesia Open
Tanpa mengandalkan pertahanan, Minions berusaha memberikan tekanan kepada ganda putra peringkat ke-11 itu dan berjuang selama 44 menit.
"Kami tahu pasangan India ini adalah lawan yang tenaganya kuat dan agak keras, kami tidak ada rencana main defend. Dari awal memang langsung menyerang," tutur Marcus menjelaskan.
Kemenangan ini menjadi yang pertama bagi Kevin/Marcus bisa menyudahi pertandingan dengan dua gim langsung. Pada lima pertandingan sebelumnya sejak babak semifinal Indonesia Masters pekan lalu, mereka selalu terlibat pertarungan rubber game melelahkan.
Bahkan seusai babak final Indonesia Masters hari Minggu, Minions hanya mendapat waktu satu hari libur dan langsung bertanding di Indonesia Open di hari Senin.
Baca juga: Minions lolos dari pertarungan ketat menuju perempat final
"Pastinya menang dua gim memang lebih cepat, tapi tetap tidak mudah juga ya karena tadi sampai sekitar 44 menit lawan mereka," Kevin menceritakan.
Pada partai puncak turnamen Super 1000 ini, Kevin/Marcus dipastikan akan menghadapi wakil Jepang, antara Akira Koga/Taichi Saito dan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang terkenal punya pertahanan rapat.
Berpotensi kembali melalui laga berat di babak final, Kevin/Marcus akan memulihkan diri dan menyiapkan tenaga sebelum main dengan penampilan terbaik.
"Untuk besok yang penting persiapan sebaik mungkin, harus maksimal dan main yang terbaik. Serta tanpa beban saja," Kevin menyebutkan.
Baca juga: Fajar/Rian ungkap faktor kegagalannya ke semifinal Indonesia Open
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021