Start "Sleman Temple Run (STR) 2021 yang digelar di Komplek Candi Banyunibo, Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu, 28 November, dilakukan secara bergelombang untuk menjaga jarak dan menaati protokol kesehatan COVID-19.Peserta "Sleman Temple Run" yang mencapai 500 orang tersebut dilepas dengan masing-masing 10 sampai 20 peserta setiap gelombang.
Peserta "Sleman Temple Run" yang mencapai 500 orang tersebut dilepas dengan masing-masing 10 sampai 20 peserta setiap gelombang.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa berkesempatan mengibaskan bendera start secara bergantian untuk masing-masing gelombang.
Baca juga: Wagub: ajang Run to Care 2021 sampaikan pesan Bali aman dikunjungi
Event yang sudah dilaksanakan sejak 2015 di Tebing Breksi, Prambanan ini terbagi dalam tiga kategori yaitu kategori 25 Km dengan peserta 100 orang, 13 Km dengan peserta 210 orang dan kategori 7 Km dengan peserta 190 orang.
Dalam kesempatan ini juga hadir Sekretaris BNPB RI ikut memantau pelaksanaannya.
Ia berharapan apabila penyelenggaraan di Sleman sukses dapat dicontoh oleh daerah lain untuk menyelenggarakan event yang sama.
Sementara itu Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, Kepala Dinas Pariwisata DIY, mantan Bupati Sleman Sri Purnomo, Dandim Sleman, Kapolres Sleman, Raudi Akmal Anggota DPRD Sleman serta pejabat Sleman lainnya juga mengikuti lari dengan kategori 5 KM.
Baca juga: "Sleman Temple Run #6 2021" digelar dengan prokes COVID-19 ketat
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo usai mengibaskan bendera start dalam pelaksanaan Sleman Temple Run mengatakan dalam pelaksanaannya peserta sehari sebelumnya telah dilakukan swab antigen dan hasilnya ada satu yang positif dari 500 peserta dan yang bersangkutan langsung pulang ke daerah asal tidak bisa mengikuti lomba.
"Selain itu sebelum masuk area lomba dilakukan protap protokol kesehatan dan di dalam arena pun terdapat sarana cuci tangan dengan sabun dan sarana protokol kesehatan yang ketat sehingga mengurangi risiko penularan COVID-19," katanya.
Menurut dia, event tahunan ini digelar untuk mempromosikan destinasi pariwisata "sport tourism" di Kabupaten Sleman dan menambah daya tarik wisata di Sleman.
"Event lomba lari ini merupakan perpaduan antara olah raga lari lintas alam, wisata dengan lintasan masuk ke komplek candi-candi, dan juga disuguhkan kesenian lokal untuk cheering para pelari saat melewati candi," katanya.
Ia mengatakan, dalam event tersebut juga disiapkan fotografer untuk mengambil gambar para pelari saat melewati spot-spot yang bagus saat mereka berlari.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021