Informasi yang dihimpun ANTARA hingga Minggu malam menyebutkan bahwa KM Entebe Express yang berlayar dari Pelabuhan TPI Mamuju kandas setelah kapten kapal memutuskan memutar haluan akibat tingginya gelombang di perairan Budong-budong Kabupaten Mamuju Tengah.
Kapal tersebut sempat terombang-ambing dan oleng akibat diterjang gelombang tinggi hingga akhirnya kandas, tidak jauh dari bibir pantai di Desa Lumu, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah
Warga sekitar yang melihat kejadian itu sempat histeris akibat kapal berpenumpang 126 orang ditambah 18 anak buah kapal (ABK) terus diterjang gelombang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju Muhammad Arif Anwar, Minggu malam, membenarkan kandasnya kapal perintis dengan rute pelayaran Mamuju-Bontang tersebut.
"Kami menerima laporan dari anggota BPBD Kabupaten Mamuju Tengah tentang adanya sebuah kapal yang terombang-ambing di perairan Budong-budong itu pada hari Minggu sekitar pukul 15.30 WITA," kata Muhammad Arif Anwar.
Setelah menerima laporan adanya kapal terombang-ambing tersebut, Kantor Basarnas langsung mengerahkan dua tim rescue dengan menggunakan dua unit rescue car melalui jalur darat dan satu unit rubber boat melalui jalur laut ke arah 4,15 derajat arah utara dari Pelabuhan Belang-belang Mamuju.
"Tim rescue tiba di lokasi pada pukul 18.28 WITA, kemudian melanjutkan koordinasi kepada tim yang terlebih dahulu di lokasi. Berdasarkan data manifes, jumlah orang yang berada di atas KM Entebe Express sebanyak 81 penumpang naik dari Pelabuhan TPI Mamuju dan 45 penumpang dari Budong-Budong ditambah 18 ABK," katanya menjelaskan.
"Seluruh penumpang dan ABK telah berhasil menyelamatkan diri dan dievakuasi menuju Desa Lumu Kecamatan Budong-Budong," ujar Muhammad Arif Anwar.
Baca juga: Kantor SAR Banten evakuasi kapal tenggelam di Kepulauan Seribu
Baca juga: Kapal SPOB Seroja 01 evakuasi dua korban KM Liberty 1 ke Mataram
Pewarta: Amirullah
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021