Jadi percaya dari informasi yang ahli bukan spekulasi
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro mengatakan sudah dua per tiga dari warga Indonesia divaksinasi dosis pertama sejak pelaksanaan vaksinasi pertama kali dilakukan hingga hari ini, 28 November 2021 pukul 18.00 WIB.
“Dengan kata lain, sudah dua per tiga populasi di Indonesia sudah mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama. Tentunya program percepatan vaksinasi ini perlu keterlibatan semua pihak,” kata Reisa dalam Siaran Sehat Bersama Dokter Reisa bertajuk Apakah Vaksin COVID-19 Tetap Ampuh di 2022 yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Reisa menyebutkan kondisi ketersediaan stok vaksin COVID-19 di Indonesia hingga malam tanggal 27 November 2021, Indonesia telah menerima sebanyak 134.500 vaksin jenis Novavax dengan nama Covavax.
Kedatangan vaksin tersebut merupakan bukti komitmen pemerintah dalam mempercepat program vaksinasi di Indonesia. Sehingga per 28 November 2021 kemarin, pemerintah berhasil menyuntikkan 234,2 juta dosis vaksin COVID-19 kepada masyarakat Indonesia.
Baca juga: Jubir: Ayo vaksin, 78 juta orang sudah divaksinasi dan aman
Baca juga: Juru bicara: Keluarga selektif bepergian di tengah pandemi COVID-19
Dengan rincian, 138,6 juta penduduk atau sebesar 66,55 persen sudah disuntik vaksin dosis pertama dan 45,36 persen penduduk telah mendapatkan suntik vaksin dosis kedua atau lengkap.
Sedangkan pada vaksin booster, tercatat sebanyak 1,2 juta tenaga kesehatan atau sebesar 83,43 persen telah menerima vaksin dosis ketiga.
Reisa turut mengapresiasi bantuan dari banyak pihak yang menyediakan sentra-sentra vaksinasi di daerah yang memiliki target sasaran 1.000 orang per hari karena membantu pemerintah memperluas cakupan pemberian akses dan mempercepat vaksinasi pada masyarakat.
Dalam kesempatan itu dia turut menegaskan dengan ditemukannya varian baru COVID-19 yakni Omicorn, diharapkan seluruh masyarakat tetap waspada, mengedepankan protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi agar dapat melindungi diri sendiri maupun orang lain.
Ia turut mengimbau masyarakat untuk selalu memantau perkembangan berita mengenai perkembangan COVID-19 melalui situs laman resmi milik pemerintah seperti www.kemkes.go.id maupun www.covid19.go.id guna menghindari hoaks.
“Jadi percaya dari informasi yang ahli bukan spekulasi. Tetap ingat jalankan tata tertib protokol kesehatan karena ini tidak hanya berguna untuk kita terhindar dari COVID-19 namun juga meminimalisir adanya potensi mutasi dan varian baru di kemudian hari,” tegas dia.
Baca juga: Indonesia larang kunjungan dari delapan negara cegah importasi Omicorn
Baca juga: Dokter Reisa: Lonjakan kasus negara lain pelajaran tidak lengah prokes
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021