"Peringatan Hari AIDS sedunia bertujuan untuk menghilangkan diskriminasi masyarakat awam terhadap orang-orang yang mengidap penyakit HIV/AIDS," katanya di Jayapura, Rabu.
Menurut Lukas, pihaknya mengajak seluruh masyarakat Provinsi Papua untuk selalu memegang teguh prinsip global, yakni menjauhi penyakitnya, bukan orangnya.
Baca juga: Kampanye penyelamatan ODHA manfaatkan momentum JIAC
"Bukan bagian dari saya untuk menjelaskan ataupun menceritakan secara teknis tentang penyakit HIV/AIDS ini, namun sebagai seorang pemimpin, mempunyai tanggung jawab untuk membuat benteng kokoh terhadap penularannya di Tanah Papua," ujarnya.
Dia menjelaskan masih banyak mitos yang tidak benar dan beredar di tengah masyarakat mengenai HIV/AIDS, di sanalah tugas sebagai abdi negara untuk memberikan pencerahan kepada setiap orang agar tidak berkembang diskriminasi dan kekerasan sosial.
"Sebagai sesama umat manusia, saya dan semua orang punya tanggung jawab yang sama untuk memberikan rasa nyaman bagi yang terjangkit penyakit HIV/AIDS," katanya.
Dia menambahkan setiap hari yang terjangkit berjuang untuk menemukan kesembuhan dan pulih dari penyakit tersebut, tapi perjalanannya terkadang menjadi sulit karena stigma negatif yang masih besar di tengah-tengah masyarakat.
Baca juga: ARV satu-satunya obat yang direkomendasikan untuk pengidap HIV/AIDS
Baca juga: Sejumlah pelajar SMP di Papua termasuk ODHA
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021